Menanti Kisah Cinderella Andreescu
SHENZHEN, Jawa Pos – Legenda tenis putri Martina Navratilova menyebut Bianca Andreescu adalah Cinderella di WTA Tour musim ini. Petenis Kanada itu masih berpeluang menambah panjang cerita manisnya sepanjang musim 2019 jika mampu tampil apik di WTA Finals yang start hari ini.
Namun, tidak akan mudah mewujudkan hal itu. Dari hasil drawing turnamen berformat round robin tersebut, petenis 19 tahun itu tergabung dengan para bintang berpengalaman di grup ungu. Dia menjadi satusatunya debutan. Tiga pesaing lain pernah tampil di WTA Finals, yakni Karolina Pliskova, Simona Halep, dan Elina Svitolina.
Sebenarnya juara grand slam Amerika Serikat (AS) Terbuka 2019 tersebut bukan satu-satunya debutan di WTA Finals tahun ini. Ada dua petenis lain, yakni Ashleigh Barty dan Belinda Bencic. Namun, keduanya tergabung di grup merah. Bersama dua petenis lain, yakni Petra Kvitova dan Naomi Osaka. ’’Dengan banyaknya hal yang tidak terprediksi di WTA Tour tahun ini, aku masih yakin dia (Andreescu) punya peluang besar (juara),” ucap Navratilova dilansir situs resmi WTA. ’’Musim ini karirnya benar-benar bagai meteor,” tambah pemilik 18 gelar grand slam tersebut.
Pada 2019 ini, Andreescu memang menyita perhatian. Kini dia menduduki ranking
keempat dunia. Padahal, Januari lalu ranking
nya baru di posisi 106 dunia. Empat gelar dia gondol musim ini. Yang paling hot tentu grand slam AS Terbuka. Di final, dia mengalahkan Serena Williams.
Pada laga perdananya besok, Andreescu meladeni perlawanan Halep. Ini akan menjadi duel pertama Andreescu melawan petenis Rumania tersebut. Makin seru karena keduanya sama-sama mencuri satu gelar grand slam
musim ini. Halep, Juli lalu, meraih gelar grand slam keduanya dari Wimbledon. ’’Pertandingan ini akan sangat menarik. Aku belum pernah bertemu dengannya, tapi aku sangat menghormatinya,’’ ucap Andreescu dilansir AP.
Osaka juga layak diperhitungkan. Musim ini petenis ranking ketiga dunia itu sedang berjodoh dengan tanah Asia. Dia telah menggondol dua titel WTA Tour dari Jepang Terbuka dan Tiongkok Terbuka. Bukan tidak mungkin WTA Finals yang tampil di Shenzhen, Tiongkok, juga berjodoh dengan petenis 22 tahun itu. ’’Aku datang dengan lebih siap. Tahun lalu adalah pelajaran berharga. Itu kali pertama aku tampil di turnamen round robin sejak berusia 8 atau 10 tahun,” ucap Osaka kepada Reuters. Tahun lalu Osaka gagal lolos ke kualifikasi grup karena kalah di tiga laga berturut-turut.
Siapa pun juaranya berhak membawa pulang hadiah uang tunai yang tahun ini mencapai rekor baru, yakni Rp 66,3 miliar. Itu diberikan untuk yang tak terkalahkan. Meski demikian, andai sang juara hanya menang sekali pun di babak round robin uang tunai yang bisa diraih mencapai Rp 55,7 miliar.