3.500 Siswa Mengarak Merah Putih 2 Kilometer
SURABAYA, Jawa Pos – Di depan patung proklamator Soekarno dan Hatta, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyerahkan bendera Merah Putih kepada siswa. Bukan bendera yang berukuran biasa. Melainkan bendera sepanjang 2.000 meter atau 2 kilometer (km). Bendera itu diarak sekitar 3.500 siswa, mayoritas pelajar SMP, di jalan yang mengelilingi Tugu Pahlawan kemarin pagi (26/10).
Di barisan awal, para siswa yang menjadi anggota pasukan pengibar bendera mengaraknya. Mereka mengikuti langkah pemain drum band. Arak-arakan itu dijaga cukup ketat agar tak membuat lalu lintas di sekitar Tugu Pahlawan terganggu J
Yang bahagia tentu saja anak-anak tersebut. Mereka yang mengenakan baju warna-warni khas Cak-Ning dan baju adat lainnya begitu gembira saat mengibar-ngibarkan Dwiwarna. Peluh yang menetes karena berjalan kaki dan sinar mentari seolah tak membuat mereka berhenti bersemangat.
Belum habis bendera yang berada di depan Risma serta Wakil Ketua DPRD Reni Astuti dan A.H. Thony itu diberikan, rombongan awal sudah kembali masuk ke lapangan Tugu Pahlawan. Perjalanan tersebut ditempuh sekitar 15 menit saja. Di dalam lapangan itu, mereka berkeliling membuat pusaran hingga memenuhi seluruh pelataran Tugu Pahlawan. Risma dan para undangan turut larut dalam euforia itu. Mereka berjalan di bawah Merah Putih yang diarak di dalam area tugu tersebut.
Acara bertajuk Sumpah Merah Putih itu memang diselenggarakan untuk menyemarakkan peringatan Sumpah Pemuda. Risma menyebutkan, kegiatan semacam itu sekaligus memupuk nasionalisme para siswa.
”Kalau anak-anak cinta kepada tanah air, cinta kepada bangsanya, mereka tidak akan tega untuk mengkhianatinya. Dia tidak akan mengambil yang bukan haknya karena dia cinta kepada negeri ini,” ujar Risma dalam balutan pakaian khas Ning Suroboyo yang berwarna hijau muda.
Rencananya, mereka membuat rekor Mur i bentangan Merah Putih ter panjang. Namun, rekor yang ada saat ini sudah 8 kilometer. Artinya, harus menutup jalan sepanjang itu. Kalau kegiatan tersebut dilakukan di pusat kota, tentu sangat merepotkan. Risma berencana memecahkan rekor itu. Mungkin pemecahan rekor dilakukan di pantai.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya Antiek Sugiharti menuturkan, acara terebut juga diikuti berbagai komunitas dari banyak daerah.