Tahun Depan Pemkab Fokus Ekologi dan Infrastruktur
GRESIK, Jawa Pos – Gambaran prioritas pembangunan Gresik pada 2020 sudah disampaikan pemkab ke DPRD Gresik. Tahun depan pemkab berfokus pada sebuah tema teater ekologi. Yakni, pembangunan kabupaten layak huni. Namun, hingga kini rencana itu belum dibahas.
Menurut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Pemkab Gresik Hermanto T. Sianturi, konsep tersebut belum disahkan. Pihaknya masih menunggu persetujuan legislatif. ’’Garis besarnya terfokus pada lingkungan hidup. Namun, infrastruktur tetap menjadi perhatian dan mendapatkan pos anggaran besar,” ucapnya.
Wujud tema teater ekologi itu, lanjut Herman, pemkab berupaya untuk menambah sejumlah fasilitas lingkungan hidup. Misalnya, penambahan instalasi pengelolaan limbah tinja (IPLT). Sampai tahun ini, Gresik baru memiliki IPLT di satu titik. Yakni, Betoyo, Manyar. Nah, rencananya lokasi penambahan berada di Belahanrejo, Kedamean.
’’Secara volume, IPLT tersebut bisa menampung lebih banyak daripada di Betoyo. Lokasinya itu nanti berdampingan dengan tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST). Yang hingga kini rencana TPST itu belum juga terealisasi,” jelasnya.
Seperti pernah diberitakan, pada APBD 2019 sebetulnya pemkab telah mengalokasikan anggaran Rp 24 miliar untuk membeli lahan sebagai lokasi TPST di wilayah selatan, utara, dan Pulau Bawean. Namun, yang pengkajiannya sudah selesai baru di wilayah selatan di Belahanrejo. Sayang, pembayaran belum bisa dilakukan karena masih menunggu appraisal.
Nah, belum terealisasinya TPST tersebut akan menjadi prioritas lagi pada tahun anggaran 2020. Bappeda ingin pengadaan TPST dan IPLT itu selesai tahun depan. Paling tidak pembebasan lahannya. ’’Untuk instalasinya dari pusat,’’ kata Herman.
Sejauh ini, Gresik hanya memiliki satu TPA di Ngipik, Kebomas. Volume sampah yang masuk TPS sudah jauh melebihi kapasitas. Di lokasi itu pun, tidak ada instalasi pengelolaan. Karena itu, apabila TPST nanti terwujud, sampah bisa dikelola sehingga beban TPA berkurang.
Selain pos lingkungan hidup, prioritas anggaran 2020 berfokus pada infrastruktur. Proyeksi anggarannya berkisar Rp 225 miliar untuk bidang infrastruktur jalan. Baik jalan kabupaten maupun jalan poros desa.