Ajak Mahasiswa Berinteraksi lewat Dolanan
SURABAYA, Jawa Pos – Ikatan Alumni (IKA) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jawa Timur kembali mengenalkan permainan tradisional melalui ajang Festival Dolanan kemarin (26/10). Berlokasi di lapangan depan Departemen Teknik Sipil ITS, ratusan mahasiswa maupun pelajar SMA berkompetisi dalam permainan gobak sodor dan bentengan. Kegiatan itu bertujuan memperkuat karakter.
Rektor ITS Prof Mochamad Ashari mengatakan, kegiatan Festival Dolanan tersebut merupakan salah satu rangkaian Dies Natalies Ke-59 ITS yang bekerja sama dengan Pemprov Jatim. ”Festival Dolanan ini kami munculkan di tengah-tengah permainan anak yang sekarang ini sangat berbeda,” katanya.
Menurut Ashari, ada perbedaan filosofi antara anak-anak zaman dahulu dan sekarang. Permainan zaman dulu memiliki banyak hikmah yang bisa diambil. Di antaranya, interaksi sosial. Mereka harus keluar rumah untuk bertemu dengan teman-temannya dan menjalin hubungan atau berinteraksi sosial.
Selain itu, permainan dilakukan di luar ruangan. Gerakan tubuh secara keseluruhan. Sementara itu, permainan sekarang tidak ada interaksi fisik, tetapi lebih pada virtual. ”Permainan zaman dulu membawa budaya yang berbeda,” lanjutnya.
Ashari menuturkan, saat ini ITS sangat dikenal dengan teknologi yang maju. Namun, setinggi apa pun teknologi yang dikerjakan dan dipelajari tetap butuh untuk diseimbangkan dengan budaya dan seni yang menjadi kekayaan Indonesia. Budaya permainan tradisional tersebut masih sangat relevan untuk dipelajari dan diterapkan, terutama hikmahnya.
”Terus terang, anak milenial kumpul, tetapi tidak ada yang saling mengobrol.
Perhatian terhadap lingkungan sangat kurang. Cuek,” kata dia. Karena itu, mahasiswa akan lebih sempurna jika tidak hanya menguasai teknologi dan memanfaatkannya, tetapi juga tetap bisa berinteraksi sosial. Tidak menyendiri. ”Harus ada keseimbangan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Dies Natalis Ke-59 ITS Budi Suswanto mengatakan, ada tiga jenis permainan yang dilombakan. Yakni, bentengan, gobak sodor, dan musik patrol. Selain itu, ada permainan tradisional yang dipamerkan sekaligus bisa dicoba anak-anak milenial. Mulai dakon hingga lompat tali.