Simulasi agar Warga Tanggap Bencana
SURABAYA, Jawa Pos – Pukul 09.00 suasana Perumahan Gunungsari Indah Blok YY, Kedurus, Karangpilang, mendadak gaduh. Ratusan warga keluar rumah sambil terhuyung. Mereka merasakan tanah bergetar. Kemudian, beberapa rumah tampak terbakar. Beberapa warga pun terluka dan pingsan. ”Tolong kakiku,” ucap Rini Asih, warga setempat, kemarin (26/10). Peristiwa tersebut segera ditangani petugas dengan komando Command Center 112.
Kejadian itu mengharuskan seluruh warga untuk dievakuasi. Tim dinas sosial harus membuka dapur umum. Pihak badan penanggulangan bencana (BPB) perlindungan masyarakat (linmas) juga mendirikan tenda pengungsian. ”Ini simulasi, tapi dibuat layaknya sungguhan,” ucap Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPB Linmas Hendry Simanjuntak kemarin.
Ucok, sapaan akrab Hendry Simanjuntak, menuturkan, dalam skenario itu, warga mengalami kejadian gempa. Karena arus pendek, akhirnya terjadi kebakaran. Nah, saat itu ternyata ada maling yang hendak menjarah rumah korban. ”Simulasi ini menjadi bahan edukasi bagi masyarakat. Ketika ada kejadian, tahu apa yang dilakukan,” paparnya.
Simulasi tersebut juga bertujuan melatih para petugas di lapangan. Menurut dia, setidaknya ada 12 instansi yang diterjunkan dalam kegiatan kemarin. Saat ada kejadian, semua pihak, termasuk warga, sudah mengetahui apa yang harus dilakukan. ”Meski kami berharap tak ada kejadian bencana,” ucapnya.
Heni Yunita, salah seorang peserta simulasi, mengungkapkan, dirinya antusias dengan kegiatan tersebut. Termasuk menyimak langkah apa saja yang dilakukan saat terjadi bencana. Sebab, dia merasapengetahuannyamengenaitanggapbencanamasihminim. Terutama penanganan kebakaran. ”Makanya saya bela-belain datang ke sini,” ucap perempuan 29 tahun itu.