Clean Up Underwater, Bebaskan Terumbu Karang dari Sampah
Menyelam di laut untuk membersihkan sampah bukanlah perkara mudah. Terlebih, sampah-sampah tersebut berada di sela-sela karang yang sulit diraih. Namun, demi misi keselamatan lingkungan, komunitas Arek-Arek Diving Club (A2DC) menghelat kegiatan clean up lokasi diving.
MATAHARI pada Sabtu (19/10) lalu sedang terik-teriknya di Pulau Menjangan. Tapi itu bukan halangan bagi 30 anggota A2DC Surabaya. Mereka bersiap ke pantai dengan membawa
dive gear dan menenteng jaring sampah di tangan kiri mereka. Tujuannya satu, membebaskan karang di area tersebut dari berbagai sampah.
Ketua panitia kegiatan Choirul Rojul menuturkan bahwa A2DC Surabaya merasa bertanggung jawab untuk ikut menjaga ekosistem laut. Kebersihan laut dan terumbu karang menjadi perhatian utama gerakan dengan nama Suparma Return to the Earth tersebut. Kegiatan klub selam asal Surabaya tersebut tahun ini berkolaborasi dengan PT Suparma Tbk dan Rotary Club Of Surabaja.
Terumbu karang merupakan ’’rumah’’ bagi ikan. Jika sampai ’’rumah’’ itu rusak oleh sampah, tentu akan mengganggu ekosistem laut. Keindahan alam pun ternodai. ’’Apalagi, Pulau Menjangan adalah destinasi diving internasional. Malu sama wisatawan luar negeri,” ujarnya.
Sebenarnya, kebersihan laut itu harus jadi komitmen semua pihak, tak cuma A2DC. ’’Kami bergerak untuk memberikan kesadaran juga bagi pihak lain,” ungkap Pak Gundul, sapaan akrab Choirul.
Selain sebagai bentuk kecintaan pada lingkungan, kegiatan itu sekaligus untuk merayakan ulang tahun ke-9 A2DC pada 20 Oktober lalu. Aktivitas penyelaman dibagi menjadi dua sesi. Tiap-tiap sesi berdurasi sekitar 60 menit. Hal itu demi menyesuaikan dengan tabung udara yang dibawa.
Dalam satu kali diving, mereka bisa menjumpai berbagai terumbu karang berjumlah hingga 45 jenis dan beragam ikan karang serta moluska laut. Air laut yang tenang dan berwarna biru membuat
diver pemula pun tak merasa kesulitan dalam penyelaman. Terlebih, selama sesi penyelaman, A2DC Surabaya disuguhi berbagai jenis ikan, seperti tuna, gerombolan batfish, penyu laut, angelfish, dan jackfish.
Rasa lelah tampak dari wajah-wajah para anggota. Namun semua itu terbayar ketika melihat para turis juga turun tangan membersihkan sampah yang terbawa ombak di bibir pantai. ”Kami terkesan dengan aksi spontanitas para turis. Mereka ikut memunguti sampah saat surface di permukaan,” ujar Eka Soelistiawati perwakilan dari Rotary Club of Surabaja yang menjadi koordinator pembersihan sampah di area permukaan.
Hal itu makin membuat anggota bersemangat meneruskan kegiatan pembersihan. Sebab, gerakan positif tersebut ternyata memberikan dampak baik bagi lingkungan dan mendorong masyarakat turut melakukan kegiatan serupa.
Selain bersih-bersih laut, pada Minggu (20/10) rombongan A2DC Surabaya mampir ke Pantai Boom, Banyuwangi, untuk menanam beberapa pohon dan membagikan tong sampah. ”Di Pantai Boom, kami membersihkan area pantai dari sampah. Kemudian, melakukan penanaman pohon di sekitarnya. Agar kebersihan terus terjaga, tong sampah juga dibagikan,” ujar Choirul.
Kegiatan itu bukanlah yang pertama diadakan oleh A2DC Surabaya. Tiap tahun, A2DC menggandeng PT Suparma Tbk dan Rotary Club of Surabaja untuk melakukan upaya menyelamatkan lingkungan. Di antaranya, konservasi dan rehabilitasi terumbu karang di Pantai Pasir Putih Situbondo. Pernah juga penanaman 2.000 mangrove sebagai benteng abrasi di Surabaya, transplantasi terumbu karang, serta konservasi penyu di Pulau Serangan, Bali.