RSUD Tangani Bocah Difteri
Dirawat Intensif, Kondisi Membaik
SIDOARJO, Jawa Pos – Seorang bocah 10 tahun tengah menjalani perawatan intensif di RSUD Sidoarjo. Bocah asal Kecamatan Kota Sidoarjo itu diketahui suspect difteri, penyakit yang tergolong menular dan berbahaya. Kondisinya sekarang membaik.
’’Kondisinya stabil,’’ kata Wakil Direktur Pelayanan RSUD Sidoarjo dr Syamsu Rahmadi SpS kemarin (26/10). Anak perempuan tersebut berada di ruang perawatan sendirian. Dia masuk RSUD pada 23 Oktober. Keluhannya demam dan sakit tenggorokan.
Setelah melalui serangkaian pemeriksaan, dia dinyatakan suspect difteri. Ditemukan membran putih di amandelnya. RSUD pun memberikan pengobatan optimal. Penyembuhannya melalui terapi pengobatan. ’’Kami berikan antibiotik untuk membersihkan kuman,’’ jelas dr Bagus Samsu SpA, dokter spesialis anak RSUD Sidoarjo.
Bagus menambahkan, kondisi bocah itu mulai membaik. Waktu datang badannya panas. Juga nyeri saat menelan makanan. ’’Syukur sekarang lebih sehat. Tinggal menunggu hasil laboratnya. Lima hari lagi sudah bisa rawat jalan,’’ ungkapnya.
Kepada dokter, orang tua bocah tersebut menyatakan, anaknya sering mengeluh. Radang tenggorokan terasa sakit. Tubuhnya panas. Setelah dibawa ke puskesmas, dia dirujuk ke RSUD Sidoarjo. Dinas kesehatan (dinkes) juga telah mendatangi pasien, lalu memberikan obat yang terbaik. Penyakit diharapkan segera hilang dan tidak menular.
’’Permintaan obat ke provinsi sudah saya tanda tangani,’’ kata Kepala Dinkes drg Syaf Satriawarman SpPros.
Di Kota Delta, kasus difteri tidak hanya ditemukan kali ini. Awal 2019, ada empat kasus. Penderita bukan hanya anakanak, tapi juga orang dewasa. Mereka tertangani dengan optimal hingga sembuh.
Dinkes berharap masyarakat bisa waspada terhadap penyakit tersebut. Juga selalu menjaga pola hidup sehat. Sebab, difteri dapat menular dengan mudah. ’’Bisa melalui udara,’’ ucap drg Syaf. Penanganan suspect pun dilakukan dengan ektraketat. Pasien diisolasi.