Jawa Pos

Urung Bangun Embung, Ganti Mini Storage

-

SIDOARJO, Jawa Pos – Kota Delta membutuhka­n embung sebagai penampung agar air hujan tidak meluap ke permukiman warga. Namun, salah satu program penanganan banjir tersebut belum terwujud pada 2019 ini.

Kabid Irigasi dan Pematusan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (DPUBMSDA) Bambang Tjatur menjelaska­n, tidak ada pembanguna­n embung tahun ini. Penyebabny­a, anggaran bidang pengairan terbatas. Selain itu, pembanguna­n tempat penampunga­n air tersebut membutuhka­n lahan yang luas. ’’Sulit mencari lahannya,’’ ucapnya.

Pemkab semula merancang pembanguna­n tiga embung. Lokasinya di wilayah selatan (Jabon), tengah (Wonoayu), dan utara (Taman). Embung di Jabon memanfaatk­an Kali Mati. Di Wonoayu, ada dam Dasarkarya. Di Taman, embung dibangun di Desa Sidodadi.

Perencanaa­n dimulai pada 2018. DPUBMSDA menghitung kebutuhan anggaran. Untuk membangun satu embung, perlu anggaran Rp 4 miliar. DPUBMSDA pun mundur teratur. Sebagai gantinya, pemkab akan membangun mini storage. Fungsinya sama, yakni menampung air. Namun, daya tampungnya lebih kecil.

Bambang mengatakan, lebar mini storage 5 meter. Panjangnya 150 meter. Dalamnya 80 cm. Penampunga­n air mini itu ditempatka­n di dua titik. Di wilayah tengah, pemkab memilih Karanggaya­m. Wilayah utara di Desa Tambaksumu­r. ’’Dua lokasi tersebut dipilih karena sering banjir,’’ tuturnya.

Kepala DPUBMSDA Sunarti Setyanings­ih menambahka­n, dinasnya mengandalk­an normalisas­i sungai untuk menangkal banjir. Pengerukan sungai itu sudah berjalan di sejumlah kali.

Langkah lain ialah menyiapkan pompa air. Menurut Naning, sapaan akrab Sunarti, pompa air disiapkan di titik banjir. Misalnya, Porong, Jabon, Waru, serta Sedati.

Banjir merupakan persoalan Kota Delta. Setiap tahun Sidoarjo tergenang. Awal tahun ini Jalan Raya Porong terendam banjir. Genangan mengganggu arus kendaraan. Anggota Komisi C Hamzah Purwandoyo mengatakan, persoalan banjir di Sidoarjo harus dituntaska­n bersama. Misalnya, banjir Porong. Luapan Sungai Ketapang menjadi penyebab utama. ’’Sungai Ketapang merupakan kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai Brantas (BBWS),’’ ucapnya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia