Khofifah Ajak Pemuda Membangun Karakter Bangsa
PERINGATAN Sumpah Pemuda dimanfaatkan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa untuk memperkuat persatuan dan kesatuan. Dia mengajak masyarakat untuk mengingat tiga pernyataan yang pernah diucapkan pada 1928. Khofifah menuturkan, persatuan dan kesatuan merupakan modal untuk mewujudkan Indonesia yang maju dan unggul.
Pernyataan itu disampaikan setelah upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda di Grahadi, Surabaya, kemarin (28/19). Khofifah selaku inspektur upacara menyampaikan beberapa pesan.
Di antaranya, ikrar bersama yang pernah diucapkan itu memiliki arti mendalam. ’’Mulai tumpah darah satu tanah air Indonesia, berbangsa satu bangsa Indonesia, dan berbahasa persatuan bahasa Indonesia,’’ ujarnya.
Upacara tersebut dihadiri forum komunikasi pimpinan daerah (forkompimda), pejabat Pemprov Jatim, tamu undangan, serta pelajar dari beberapa sekolah di Jatim.
Khofifah menyatakan, tantangan pemuda saat ini berbeda dengan era 1928. Bisa jadi, tantangan kali ini lebih berat. Dulu, pemuda bersatu melawan penjajah. Kali ini pemuda Indonesia ber satu menghadapi kompetisi global. ’’Itu lebih sulit.” Peringatan Sumpah Pemuda ke-91 pada 2019 mengambil tema Bersatu Kita Maju. Tema itu menegaskan komitmen yang dibangun para pemuda pada 1928. Yakni, persatuan akan mewujudkan cita-cita bangsa.
Upacara tersebut juga diselingi pemberian penghargaan beberapa tokoh asal Jatim. Tokoh-tokoh itu terdiri atas remaja, pemuda, hingga orang tua yang dianggap memiliki peran besar dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
Mantan menteri sosial tersebut optimistis pemuda Indonesia bisa menghadapi tantangan itu. Revolusi industri 4.0 sedang berlangsung. Generasi muda harus cepat merespons semua perubahan. Termasuk cepat menyesuaikan perubahan tersebut.
Pemuda merupakan ujung tombak negara. Aset yang menjadi penyokong pembangunan bangsa. Karena itu, peran pemuda menjadi penting. Pola pikir harus ditata. ’’Jangan terjebak pada perilaku konsumerisme, hedonisme, aksi kekerasan, pornografi, radikalisme, dan terorisme,’’ ucapnya.
Khofifah juga mengulas masalah pendidikan moral untuk generasi muda. Moralitas itu penting. Dia sering prihatin melihat generasi muda yang kehilangan arah. Mereka lemah dalam memegang prinsip. Dampaknya, karakter pemuda Indonesia pudar. Padahal, pembangunan karakter itu penting. Pendidikan moral merupakan kunci untuk mewujudkan pemuda yang berkarakter.