Susahnya Katakan I’ll be Back
ARNOLD Schwarzenegger dan Linda Hamilton kembali menggebrak lewat Terminator: Dark Fate yang mulai diputar di bioskop hari ini. Schwarzenegger di usia 72 tahun dan Hamilton pada umur 63 tahun. Tentu, banyak hal berbeda dibandingkan ketika terakhir mereka tampil bareng 28 tahun lalu lewat Terminator: Judgment Day. Berikut petikan sesi wawancara roundtable dengan para jurnalis Asia-Pasifik dan diikuti wartawan Jawa Pos yang berlangsung di Four Seasons Hotel Seoul Selasa (22/10).
So, Linda, Sarah Connor akhirnya kembali setelah 28 tahun! Fans tentu penasaran dengan penampilanmu.
Aku mengisi hidupku dengan cerita hidupku yang tidak perlu ditampilkan di layar selama 28 tahun ini. Tapi, cerita itu ditampilkan utuh lewat keriput di wajahku. Dan aku ingin melakukan sesuatu yang baru dengan Sarah Connor, di usia ini. Ya, Sarah Connor yang baru.
Arnold, bagaimana perasaanmu main bareng lagi dengan Linda?
Menyenangkan. Ini seperti reuni sebuah keluarga besar. Adalah keinginan James Cameron (produser eksekutif ) untuk menghadirkan Linda kembali. Dia, sebagai filmmaker terbaik, mengatur pemilihan sutradara dan cast-cast lain.
Linda, apakah Anda langsung menerima peran ini?
Aku mesti berpikir ulang sebelum main di film ini. Soalnya aku ingin berakhir sebagai pemenang. James mengungkapkan sedikit sekali outline. Aku pikir awalnya Sarah tampil gemuk dan menyerah begitu saja. Setelah beberapa kali e-mail, James menyerahkan keputusan kepadaku.
Sarah Connor di film pertama (Terminator,
Laporan
Seoul, Korea Selatan 1984) adalah pramusaji belia, kemudian di film kedua (Terminator: Judgment Day,
1991) menjadi perempuan gangguan jiwa sekaligus ibu John Connor, lantas kali ini
(Terminator: Dark Fate) tampil sebagai perempuan senior yang tangguh. Bagaimana perasaanmu?
Dalam menampilkan karakter yang berbedabeda ini, aku seperti sedang melakukan perjalanan. Impact dari film ini, Sarah berubah. Dia tidak lagi dalam sebuah misi, bukan lagi mengemban sebuah tugas. Dia bisa dikatakan kehilangan, patah, dan itu cerita yang kuat.
Linda, bagaimana beradu peran dengan bintang baru?
Aku suka kerja dengan mereka. Mereka
amazing partner. Mereka sangat berbakat, mencintai pekerjaan, dan berdedikasi. Kami sama-sama menjalani hari yang buruk dan ini jadi pengalaman terbaikku di perfilman.
Apakah momen paling spesial atau paling berat ketika syuting film ini?
Linda: Banyaaaak. Ini kan enam bulan emmmm...
tepatnya 192 hari syuting. Yang paling berat itu syuting di air. Kami berada di tangki air bermingguminggu. Padahal, aku punya gangguan pendengaran karena infeksi telinga. Aku harus syuting terjungkir, posisi kepala di bawah, dengan infeksi telinga, mual banget.
Tapi, di samping itu kami mengalami bonding yang kuat dan eternal love di antara kami dan Tim Miller.
Arnold: Jatuh dan terbanting-banting serta merasakan adegan bertarung ketika zero gravity
itu bikin pusing. Syuting berkali-kali harus berhenti karena kami jadi disorientasi.
I’ll be back itu selalu diucapkan Arnold sejak 1984. Tapi, di film ini Linda yang mengucapkannya. Mengapa?
Ini sebuah kado masa lalu dalam bentuk yang baru. Arnold mengatakannya dengan sangat baik selama hampir 30 tahun. Sangat berat buat aku melakukannya. Itu ada di otak kita, bahwa Arnold yang mengatakannya. Aduh, itu tantangan yang berat sekali. Saat mencoba mengatakannya... ah, nggak cocok, seharusnya Arnold yang mengatakannya. Meski sudah berlatih berulangulang, tetap saja rasanya sangat menantang.
Arnold, Anda sudah memerankan Terminator selama hampir 30 tahun. Apa saja bedanya?
Meskipun special effect berkembang pesat, teknik-teknik perfilman juga berkembang, yang terpenting dari sebuah film adalah ceritanya harus kuat dan bisa diterima di mana saja. Tak hanya di Amerika, tapi bisa masuk di Asia, Afrika, Rusia, bahkan Timur Tengah.
Pendapat Anda tentang film ini, Linda?
Linda: Aku belum nonton filmnya. Sepertinya aku nggak akan suka. Ada wajah CGI, tubuh dobel. Walau orang bilang aku keren di film itu, ya, thank you.
Arnold: Aku melihat fans antusias menyambut film ini. Tapi, aku tidak tahu apakah aku bisa berharap film ini tembus box office.
Arnold Schwarzenegger dan Linda Hamilton Berbagi Cerita Reuni