Ada Apa dengan Alex?
BANGKALAN, Jawa Pos – Madura United ingin segera melupakan kekalahan di kandang PSM Makassar 24 Oktober lalu. Menjamu Tira Persikabo di Stadion Gelora Bangkalan nanti malam, tim berjuluk Laskar Sape Kerrap tersebut bertekad memetik poin sempurna. Sebab, tambahan tiga angka penting bagi Madura United untuk memperpendek jarak dengan Bali United sebagai pemuncak klasemen sementara Liga 1. Menjaga asa meraih meski sangat berat.
”Intinya, di laga besok (nanti malam, Red) semuanya tentang meminimalkan kesalahan. Sebab, di kompetisi seketat ini sebuah kesalahan pasti terbayar mahal,” kata pelatih Madura United Rasiman.
Madura United sebenarnya diuntungkan dengan kondisi Tira Persikabo yang tengah loyo. Tim tamu datang dengan modal yang kurang apik. Sejak kalah telak 1-6 oleh Persela Lamongan (25/8), Tira Persikabo belum merasakan kemenangan.
Namun, Rasiman enggan memandang remeh tamu. Bagi dia, bisa saja laga nanti malam menjadi titik kebangkitan lawan. Apalagi, Rasiman akan menghadapi tim asuhan Rahmad Darmawan, sosok yang pernah lama bekerja sama dengannya.
Rasiman pernah menjadi asisten Rahmad Darmawan di salah satu tim Malaysia, T-Team FC, pada 2015–2017. Keduanya kembali berkolaborasi di Sriwijaya FC tahun berikutnya. Tentu mereka sudah saling memahami karakter masing-masing.
”Coach RD (sapaan Rahmad Darmawan, Red) kurang lebih tahu apa yang mungkin akan terjadi. Begitu juga saya. Artinya, kami pasti bisa memprediksi apa yang akan terjadi di lapangan. Namun, apa pun itu, taktik dan pendekatan pemain yang ada di lapangan besok yang menentukan,” jelas Rasiman.
Namun, RD punya pandangan lain. Selama hampir satu musim berpisah, menurut mantan pelatih Mitra Kukar tersebut, pasti ada perbedaan. ”Sepak bola itu dinamis dan terus bergerak. Dan saya mungkin tidak tahu lagi perkembangan coach Rasiman dalam melatih satu tahun terakhir ini. Coach Rasiman punya potensi sangat besar. Beliau punya wawasan sepak bola yang sangat bagus dan kepelatihan yang baik,” tutur RD.
Di sisi lain, RD sangat paham bahwa skuadnya sedang down. Namun, dia mengatakan sudah mempersiapkan tim dengan baik. Meski tanpa Loris Arnaud dan Manahati Lestusen yang dibekap cedera, RD percaya bahwa tim asuhan433 nya bisa memetik angka di Bangkalan.
”Kami tahu sesuatu yang tidak mudah. Tetapi, kami terus mencoba memotivasi pemain untuk bangun dari situasi sulit di beberapa laga terakhir,” kata RD. 4231
LAMONGAN, Jawa Pos – Alex dos Santos Goncalves kehilangan ketajamannya pada awal putaran kedua. Sejak memasuki paro kedua Liga 1 musim 2019, striker Persela Lamongan tersebut belum pernah sekali pun mencetak gol. Padahal, pada putaran pertama, striker asal Brasil itu begitu eksplosif. Alex membukukan 16 gol. Tetapi, ketajaman tersebut seolah tak berbekas pada awal putaran kedua ini. Merosotnya penampilan Alex itu menjadi sorotan. Bukan saja menjadi perbincangan di kalangan pendukung Persela. Tetapi, manajemen juga mempertanyakan hal itu. ’’Tugas mencetak gol memang bukan hanya kewajiban Alex. Tetapi, sebagai striker utama, tentu tuntutan untuk mencetak gol ada pada dia,’’ kata Manajer Persela Edy Yunan Ahmadi kepada Jawa Pos. Karena itu, seretnya keran gol Alex dalam lima pertandingan terakhir menjadi tanda tanya. Manajemen Persela pun bukan sekadar berharap, tetapi ’’menyentil’’ Alex agar memperbaiki performanya. Striker 29 tahun itu diingatkan kembali akan tugasnya sebagai penyerang: mencetak gol. Alex kali terakhir mencetak gol saat Persela melakoni laga tandang melawan Perseru Badak Lampung FC pada 11 September lalu. Saat itu dia mencetak satu gol. Itu berarti Alex puasa gol 1,5 bulan. Tentu waktu yang sangat lama. Bukan hanya Alex, melainkan juga bagi Persela. ’’Kami dan juga suporter jelas sangat merindukan gol-gol Alex lagi. Apalagi, Persela membutuhkan tambahan poin untuk menjauh dari zona degradasi. Gol Alex tentu sangat penting. Karena itu, kami menginginkan dia segera mencetak gol demi gol lagi,’’ ungkap Yunan.