Minta Lanjutkan Pembahasan SPBU
SURABAYA, Jawa Pos – Persoalan perizinan SPBU di Jalan Pemuda dipermasalahkan sejak awal bulan lalu. Mendekati akhir Oktober, kasus itu mulai jarang dibicarakan lagi. Muncul isu bahwa ada instruksi dari pimpinan dewan untuk menghentikan pembahasannya.
Isu itu langsung dibantah Wakil Ketua DPRD Surabaya A.H. Thony. Politikus Gerindra tersebut menerangkan bahwa seluruh unsur pimpinan di DPRD Surabaya selalu memusyawarahkan apa pun keputusan yang diambil. ”Kami berempat selama ini sangat terbuka. Hal-hal kecil selalu kami musyawarahkan,” katanya kemarin (29/10).
Karena itu, dia merasa pimpinan tidak mungkin mengambil langkah sendiri. Isu tentang instruksi penghentian pun tidak pernah dibicarakan. Justru, menurut dia, unsur pimpinan dewan ingin investigasi persoalan perizinan SPBU tersebut dilanjutkan. Terutama analisis mengenai dampak lingkungan (amdal).
SPBU itu dipermasalahkan karena terletak di dekat objek vital nasional, Gedung RRI. Selama rapat, pihak manajemen SPBU dan pemkot menegaskan bahwa semua perizinan sudah ditempuh. Namun, dewan masih merasa ada yang janggal.
Gara-gara kasus itu, cara DPRD Surabaya tersebut dianggap bisa membuat investor takut. Imbasnya menghambat investasi. Sebab, izin mereka sudah lengkap, tapi masih dicari-cari kesalahannya. ”Kami tidak ada maksud menghambat investasi. Spirit dewan adalah semata-mata untuk kehati-hatian,” ujarnya.
Thony menilai langkah dewan itu dimaksudkan untuk mencegah hal yang tidak diinginkan terjadi. Seperti kasus ambrolnya Jalan Raya Gubeng. Selain itu, upaya hearing di komisi A dilakukan untuk menjalankan fungsi kontrol dewan.