Kuatkan Kebhinekaan dalam Dies Natalis
SEJUMLAH kegiatan hingga Desember 2019 dihelat Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dalam memperingati dies natalis yang ke-55 tahun. Tema yang diangkat, dari Unesa untuk Indonesia, diimplementasikan dalam berbagai perspektif. Salah satunya melalui seminar internasional publikasi ilmiah.
”Rangkaian Dies Natalis Unesa Ke-55 diisi dengan kegiatan akademik dan nonakademik. Sekitar 50 kegiatan akan dihelat hingga puncaknya 19 Desember nanti. Tagline kami kali ini adalah dari Unesa untuk Indonesia,” ujar Rektor Unesa Prof Dr Nurhasan MKes.
Rangkaian acara dies natalis juga diisi dengan tausiyah kebangsaan yang dihelat kemarin (29/10). Acara yang dihelat di halaman Gedung Rektorat Kampus Unesa Lidah Wetan itu dihadiri sekitar lima ribu orang. Seluruh elemen civitas
mulai rektor, jajaran dekan, hingga mahasiswa hadir. Acara itu terbuka bagi peserta dari berbagai agama dan etnis.
Tausiyah kebangsaan itu diisi ulama Ahmad Muwafiq. Gus Muwafiq, sapaannya, menghadirkan materi bertajuk merawat kebhinekaan untuk Indonesia maju. Pemilihan materi itu merupakan hasil dari analisa situasi Unesa terhadap fenomena yang kerap timbul dalam isu kebangsaan.
Jejak tausiyah Gus Muwafiq pun sejalan dengan tema tersebut. Selain lugas, pesan kyai asal Lamongan itu mudah dipahami dan memiliki kedalaman ilmu agama sekaligus sejarah bangsa. ”Kami sebagai perguruan tinggi punya tanggungjawab me-review kembali kebhinekaan. Beliau punya fokus mengenai tema-tema kebhinekaan dalam setiap tausiyahnya,” ungkap person in charge (PIC) Tausiyah Kebangsaan Unesa Muamar Zainul Arif.
Muamar menyebutkan bahwa tausiyah itu merupakan yang pertama dihelat sebagai bagian dari dies natalies Unesa. Para stakeholder menghendaki dihelat acara serupa pada tahun-tahun berikutnya jika mendapat respons positif.
Sebelum puncak tausiyah akbar, Unesa juga mengadakan doa bersama 500 anak yatim di sekitar lokasi kampus. Acara berlangsung setelah asar hingga sholat magrib bersama. Dilanjutkan dengan istighotsah Al-Khidmah selama 40 menit dan sholat isya bersama. Seluruh peserta istighotsah melantunkan doadoa untuk bangsa Indonesia.
Kegiatan istimewa lain yang termasuk dalam rangkaian dies natalis adalah Festival Banjari dan tilawah oleh UKKI dan PKPT. Festival Banjari se-Jawa Timur itu berlanjut hingga hari ini (30/10).