Dinkop Gandeng ITS Tata Sentra Kuliner Ampel
SURABAYA, Jawa Pos – Sentra wisata kuliner (SWK) di kawasan wisata religi Ampel belum beroperasi secara maksimal. Masih banyak stan yang tak terisi. Yang memprihatinkan lagi, banyak pedagang yang memilih menutup usahanya karena sepinya pembeli.
Terus dicari solusi untuk kondisi tersebut. Pemkot Surabaya berencana menata SWK agar lebih bermanfaat. Mereka menggandeng ITS selaku konsultan agar penataan itu berjalan maksimal.
Kabid Usaha Dinkop dan UKM Surabaya Vivi Laitupa menjelaskan bahwa sentra kuliner itu akan ditata awal tahun depan. Persiapannya sudah dicicil. ’’Kami telah melakukan survei bersama ITS ke lokasi. Banyak yang dicek,’’ katanya.
Perempuan tersebut menuturkan bahwa pedagang telah diberi sosialisasi mengenai rencana penataan itu. Harapannya, mereka bisa bersiap-siap. Sebab, pedagang mungkin diliburkan selama SWK tersebut ditata.
Vivi mengungkapkan, ada sejumlah skenario yang dirancang untuk meramaikan pusat jual beli itu. Ada wacana untuk mengubah layout-nya. Nanti susunan stan ditata lagi. ”Kemungkinan, jenis kulinernya juga ditambah. Kami berharap penataan bisa menghidupkan SWK,” jelasnya. Dia menegaskan bahwa pemerintah juga memiliki rencana untuk mengganti atap. Dengan begitu, pengunjung merasa lebih nyaman dan tidak kepanasan saat musim kemarau.
Selain menata layout, pemerintah berencana menambah kapasitas stan. Kebijakan tersebut mempertimbangkan banyaknya PKL di Ampel yang belum memiliki tempat berjualan. Mereka sering membuka lapak di pinggir jalan.
Perlu diketahui bahwa SWK di Ampel dibangun pada 2013. Namun, saat ini pusat jual beli itu terkesan sekarat. Banyak gerobak PKL yang mengganggur. Tempat tersebut malah sering dimanfaatkan pelajar bandel yang kabur dari sekolah untuk merokok secara sembunyi-sembunyi.
Proyek penataan sentra kuliner itu sejatinya masuk program penataan kawasan Ampel pada 2020. Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP CKTR) Surabaya menuturkan bahwa penataan tersebut memerlukan anggaran Rp 20 miliar. Selain SWK, pemerintah akan menertibkan parkir di Jalan Nyamplungan.