PDAM Turunkan Target Sambungan Rumah
Dampak Pemasangan Jaringan Umbulan Belum Tuntas
SIDOARJO, Jawa Pos – PDAM Delta Tirta merevisi jumlah pemasangan sambungan rumah (SR). Yang semula 10 ribu SR turun menjadi 8 ribu. Pengurangan itu merupakan dampak belum tuntasnya pemasangan jaringan utama Umbulan.
Pjs Direktur Utama PDAM Delta Tirta Abdul Basit Lao menjelaskan, sejak awal tahun, PDAM berupaya meningkatkan pelayanan. Khususnya penambahan SR. Kebijakan tersebut bertujuan meningkatkan cakupan aliran air. ’’Karena cakupan pelayanan PDAM baru 37 persen,’’ katanya kemarin (29/10).
Sebanyak 10 ribu SR itu dipasang menyebar di 18 kecamatan. Yang akan mendapatkan aliran air dari Umbulan tersebut, antara lain, Porong, Jabon, Tanggulangin, Candi, dan Sidoarjo. Selain itu, Buduran, Gedangan, serta Waru.
Sampai pertengahan tahun, 5 ribu SR sudah terpasang. PDAM pun optimistis target 10 ribu rampung hingga akhir Desember. Jumlah cakupan pelayanan pun naik.
Menurut Basit, tambahan 10 ribu jaringan itu bisa mendongkrak jumlah pelanggan PDAM. Yang semula 141 ribu pelanggan bertambah menjadi 151 ribu. ’’Cakupan pelayanan PDAM meningkat,’’ ucapnya.
Sayang, harapan Basit pupus. Berdasar hasil evaluasi, PDAM hanya bisa menambah maksimal 8 ribu jaringan. Sebab, proyek pemasangan pipa utama jaringan Umbulan molor. ’’Kami terpaksa merevisi target,’’ jelasnya.
Pipa dari Umbulan itu dipasang membentang dari Pasuruan yang melintas di ruas jalan tol Sidoarjo–Surabaya. Basit menyatakan, pipa tersebut sebenarnya sudah sampai wilayah Surabaya, tetapi belum bisa dialiri air. Sebab, sejumlah titik belum terkoneksi. ’’Putus-putus. Misalnya, pipa yang melintas di jembatan dan saluran air. Pemasangannya membutuhkan waktu,’’ ujarnya.
Basit mengungkapkan bahwa pekan lalu PDAM diundang rapat di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Dalam pertemuan tersebut, dibahas kesiapan jaringan Umbulan. ’’Diperkirakan tuntas awal Januari,’’ katanya.
Dia juga menjelaskan, tidak tertutup kemungkinan, pemasangan jaringan utama itu kembali molor. Cepat lambatnya pemasangan jaringan tersebut bergantung pemerintah pusat. ’’Kami hanya berharap pelanggan bersabar,’’ ucapnya.
Sementara itu, anggota komisi C M. Nizar berharap pemkab tidak hanya mengandalkan pusat untuk mencukupi pelayanan air bersih. Ada sejumlah cara untuk menambah pelayanan. Contohnya, menambah kapasitas instalasi pengolahan air (IPA) di Krian, Kedung Uling (Candi), Tawangsari (Taman), serta Siwalanpanji (Buduran). Cara kedua, mempercepat pembangunan long storage. Pemkab berencana membangun tampungan air di Tarik dan Jabon. ’’Bisa menjadi solusi,’’ tuturnya.