Diterapkan November, Tidak Mengubah Penghasilan
Bagaimana sebenarnya program penghapusan eselon III dan IV yang kali pertama disampaikan dalam pidato Presiden Joko Widodo tersebut?
Pemangkasan itu bertujuan menciptakan birokrasi yang lebih ramping. Memberikan pelayanan kepada masyarakat yang lebih baik. Mendukung iklim investasi juga. Saya kira itu yang dikeluhkan lima tahun terakhir, yaitu soal percepatan mengeluarkan izin. Meskipun ada PTSP (pelayanan terpadu satu pintu), masih lamban.
Apakah ada arahan langsung dari Presiden Joko Widodo untuk Anda?
Arahan Pak Presiden supaya program perampingan eselon itu dilakukan secepatnya. Beliau tanya ke saya apakah sanggup. Saya jawab sanggup, Pak.
Untuk program perampingan eselon itu, target Anda bagaimana?
Janji saya kepada Bapak Presiden, kalau sampai setengah tahun tidak mampu, ya saya gagal. Ya saya mundur. Makanya, saya harus melakukan percepatan.
Caranya bagaimana?
Kami akan memulai dari Kementerian PAN-RB dulu. November depan eselon III dan IV saya pangkas. Karena kita minta kementerian, lembaga, atau pemda memangkas eselon, tentu harus memberikan contoh dahulu.
Apakah tidak khawatir ada gejolak dari pegawai?
Yang penting penghasilan para eselon III dan IV (yang sudah dihapus, Red) itu tidak berkurang. Jadi, secara prinsip, penghasilan yang mereka terima tidak berubah. Kemudian juga ada jenjang karir yang lebih baik untuk posisi pejabat fungsional.
Bagaimana pendapat Anda soal penerapan birokrasi di instansi pemerintah saat ini?
Persoalan mendasar adalah struktur yang hierarkis. Proses pengambilan keputusan pemerintahan menjadi sangat lamban. Saya (punya) pengalaman di Kementerian Dalam Negeri. Yang berkuasa itu eselon III. Bisa sebulan kajiannya masuk ke eselon II. Kemudian masuk ke eselon I. Lalu ke biro hukum, ke Sekjen, baru ke menteri.
tangan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Tjahjo Kumolo, program penghapusan eselon III dan IV bukan hanya wacana. Dia siap mundur jika dalam setengah tahun program itu tidak terwujud. Berikut obrolan wartawan dengan politikus senior PDI Perjuangan tersebut di sela-sela pemaparan rekrutmen CPNS 2019 di kantor Kementerian PANRB kemarin (30/10).