PTLSa Benowo Siap Diresmikan Bulan Depan
SURABAYA, Jawa Pos – Pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo sudah final. Dinas kebersihan dan ruang terbuka hijau (DKRTH) mulai mempersiapkan peresmiannya. Menurut rencana, peresmian dilakukan bulan depan.
Sekretaris DKRTH Ipong Wisnoe Wardono mengatakan, pembangunan fisiknya sudah selesai. Tinggal pemasangan beberapa instalasi yang diperkirakan tidak membutuhkan waktu lama. Dalam waktu dekat, pihak pengelola akan melakukan uji coba.
Ipong menyatakan, yang cukup memakan waktu adalah pemasangan instalasi pembangkit. Selain itu, ada alat baru yang dipasang untuk mengubah sampah organik menjadi listrik. Alat itu mengubah metode lama yang masih menggunakan metode landfill gas (LFG). Produksi listriknya hanya 2 megawatt (mw). Karena dianggap kurang optimal, DKRTH menggunakan metode gasifikasi.
Secara prinsip, caranya hampir sama dengan metode LFG. Yakni, sama-sama memanfaatkan uap panas sebagai penggerak turbin. Bedanya,metodetersebutmurnimenggunakansampahorganik.”Jadi, lebih optimal dengan hasil yang maksimal,” ujarnya kemarin.
Nanti alat baru tersebut menghasilkan listrik 9 mw. Jadi, total produksi listrik yang dihasilkan PLTSa di TPA Benowo sebesar 11 mw. Menurut Ipong, listrik sebesar itu bisa untuk mengaliri 11 ribu pelanggan. ”PLN sudah menyiapkan jaringannya. Nanti tinggal dibuatkan kerja sama dengan PT SO (Sumber Organik, Red) sebagai pihak pengelola,” terangnya.
Setelah diresmikan, PLTSa akan langsung dioperasikan. Menurut rencana, pembangkit listrik itu diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo. ”Target kita November. Jadi, saat ini semuanya mulai disiapkan,” katanya.
Di sisi lain, Manajer Komunikasi PLN Distribusi Jatim Fenny Nurhayati menyatakan sudah menyiapkan anggaran untuk membeli listrik dari PLTSa. Namun, kerja sama yang dibuat bukan dengan pemkot. ”Kita beli dari PT SO sebagai pengelolanya,” tuturnya.
Bukan hanya anggaran untuk membeli listrik. Menurut Fenny, pihaknya juga sudah memasang instalasi jaringannya. Jadi, setelah beroperasi, listrik bisa didistribusikan langsung ke rumah-rumah penduduk.