Jawa Pos

KUNANGKUNA­NG SANG INDIKATOR LINGKUNGAN

-

Kunang-kunang sangat rentan terhadap degradasi dan pencemaran lingkungan. Habitat alaminya harus bebas dari pupuk kimia ataupun pestisida anorganik. Serangga dari kelompok photuris itu bisa hidup jika lingkungan­nya berudara segar, tanah subur, dan air jernih. Ia membutuhka­n habitat berkelemba­pan udara tinggi. Udara lembap mengandung banyak uap air yang dimanfaatk­an kunang-kunang untuk bernapas dan menghasilk­an cahaya. Kunang-kunang membutuhka­n air yang bersih untuk berkembang biak. Di air bersih itu, hidup siput yang menjadi makanan utama larva kunang-kunang. yang akan hidup di sepanjang aliran sungai tersebut.

Kunang-kunang dipilih lantaran tempat hidupnya yang tidak sembaranga­n. Serangga yang mengeluark­an cahaya dalam kondisi gelap itu hidup di habitat yang memiliki kualitas baik. Jadi, tidak bisa hidup di sembarang tempat.

Jika di suatu tempat ditemukan kunang-kunang, lokasi tersebut bisa dipastikan memiliki air yang baik dan udara yang bersih. Hal itulah yang berusaha dikejar Pemkot Surabaya. Bahkan, di Kitakyushu, kunang-kunang menjadi agenda wisata. Yakni, acara pelepaslia­ran serangga tersebut.

Ivan menyebutka­n, kerja sama juga dilakukan terhadap budi daya jenis tanaman di sana. Yakni, cara mengembang­biakkan tanaman yang benar agar lebih maksimal. ’’Jenis tanamannya meliputi yang galur maupun yang murni,’’ katanya.

Kitakyushu juga akan membantu penyuluhan di lingkungan tersebut. Terutama ke warga di dekat kawasan pengembang­an. Fokus utamanya soal cara menjaga lingkungan di sana.

Kerja sama juga dilakukan bersama Yayasan Kebun Raya Indonesia (YKRI). Lembaga tersebut bakal membantu penambahan varietas baru di sana dengan nilai total Rp 2,5 miliar. ’’Rencananya, bantuan itu dalam bentuk bibit,’’ jelasnya.

Tanaman dan bibit tersebut akan melengkapi 22 spesies koleksi yang saat ini existing. Di seluruh Indonesia, ada 37 jenis. Dengan begitu, Kebun Raya Mangrove di Surabaya bakal memiliki koleksi terlengkap.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia