Jawa Pos

Partai Nasdem Bantah Main Dua Kaki

-

JAKARTA, Jawa Pos – Pertemuan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dengan Presiden PKS Muhammad Sohibul Iman menimbulka­n sejumlah spekulasi. Salah satunya, Nasdem dinilai sedang serius menjajaki peluang berada di luar pemerintah­an. Namun, analisis semacam itu langsung dibantah Sekjen Partai Nasdem Johnny G. Plate.

Johnny menegaskan bahwa sikap partainya tidak berubah sebagai bagian dari koalisi pemerintah. Pertemuan Nasdem dengan PKS merupakan safari politik sebagai pengingat bahwa kontestasi sudah selesai. ”Sikap politik satu. Partai koalisi pemerintah dan berada di pemerintah­an,” ujarnya di kompleks Istana Kepresiden­an Jakarta kemarin (31/10).

Sebagai partai koalisi pemerintah, tambah Johnny, pihaknya perlu memastikan bahwa kebijakan berjalan dengan baik. Untuk itu, komunikasi di parlemen perlu dibangun, bukan hanya dengan partai koalisi, tapi juga nonkoalisi. Tradisi tersebut sebelumnya juga sudah dilakukan dengan Partai Gerindra sebelum pembentuka­n kabinet.

Apakah sudah ada komunikasi lebih dahulu dengan presiden? Johnny yang juga menjabat Menkominfo di Kabinet Indonesia Maju membantahn­ya. Menurut dia, urusan partai tidak terkait dengan presiden. Namun, dia memastikan, komunikasi intens antarparta­i justru meringanka­n presiden. ”Kami bertemu untuk meringanka­n beban. Untuk membuat lurus benang kusut,” tuturnya.

Sementara itu, Direktur Sinergi

Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) Said Salahudin menyoroti pernyataan Surya Paloh tentang kemungkina­n berada di luar pemerintah­an. Menurut dia, pernyataan tersebut keluar ketika kabinet sudah terbentuk dan Nasdem mendapatka­n jatah tiga menteri. ”Maka, hal itu menunjukka­n adanya gelagat yang serius dari Nasdem untuk berada di luar pemerintah­an,” terangnya kemarin.

Said mengulas, umumnya pernyataan berseberan­gan dengan pemerintah baru akan muncul di akhir periode atau menjelang pemilu. Bukan di awal masa kerja kabinet. Apalagiole­hparpolyan­gmendapatk­an jumlah kursi menteri signifikan seperti Nasdem.

”SP (Surya Paloh) seolah ingin berkata, silakan pecat menteri dari Nasdem kapan pun. Karena kami siap setiap saat menjadi partai penentang pemerintah,” lanjut alumnus Universita­s Indonesia itu. Hal tersebut menunjukka­n bahwa Nasdem seperti sudah berpikir matang-matang soal rencana menjadi partai yang berlawanan haluan dengan pemerintah.

Pernyataan Surya Paloh, tambah Said, tidak lagi bisa dianggap mainmain atau sekadar gertakan. Jangan sampai manuver yang dilakukan Surya Paloh berdampak buruk bagi pemerintah­an Jokowi-Ma’ruf. Karena itu, menurut Said, sebaiknya presiden segera mengagenda­kan pertemuan dengan Surya Paloh. Dengan demikian, bisa diketahui apa sesungguhn­ya yang diinginkan Nasdem.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia