Kenalkan Budaya Afrika Sekaligus Diplomasi
SURABAYA, Jawa Pos – Puluhan mahasiswa asal Afrika menari bersama di Ruang Adi Sukadana, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (Unair), kemarin (31/10). Beberapa mahasiswa itu mengenakan busana khas negara mereka. Keceriaan tampak di wajah mereka saat tampil di hadapan mahasiswa Indonesia dan para dosen Unair untuk mengawali kegiatan African Day.
Ketua Pusat Studi Kajian Afrika FISIP Unair Dr Pinky Saptandari menyatakan, masih banyak yang belum mengetahui Afrika. Yakni, tentang negara dan budayanya. Karena itu, dalam kegiatan African Day, pemahaman terkait tentang Afrika diperkuat melalui seminar maupun pameran budaya. ’’Harapan kami, mahasiswa Indonesia tidak hanya berpikir nasional, tapi juga internasional,’’ katanya.
Dia menuturkan, saat ini Unair memiliki sekitar 30 mahasiswa asal Afrika yang tersebar di berbagai fakultas. Sudah saatnya Unair ikut andil mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kerja sama yang baik antara Indonesia-Afrika. ’’Presiden Joko Widodo juga sangat kuat mendorong hubungan kerja sama dalam bisnis antara Indonesia-Afrika,’’ ujarnya.
Unair pun mengintip peluang kerja sama tersebut. Bukan hanya sisi ekonomi atau diplomasi, melainkan juga pendidikan dan budaya. ’’Diplomasi kebudayaan melalui pendidikan sering kali lebih efektif daripada hanya bisnis,’’ tuturnya.
Dia menambahkan, pendidikan merupakan kerja sama jangka panjang. Jadi, ketika mahasiswa asal Afrika menyelesaikan pendidikan di Unair, keramahan dan budaya Indonesia akan melekat pada mereka. ’’Kalau mereka jadi pejabat, bisa lebih mendukung kerja sama Indonesia dengan Afrika,’’ ucapnya.
Dalam African Day, selain penyamaan pemahaman terkait Afrika melalui seminar, ada pemutaran film dan pameran budaya Afrika. Pameran budaya tersebut menjadi kesempatan pengunjung untuk mengenal negara, penduduk, dan budaya Afrika.
Unair melalui pusat studi Afrika, lanjut dia, sangat diharapkan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) menjadi jembatan untuk memperkuat kerja sama.
Maybe Zengenene, mahasiswa Program Studi (Prodi) S-2 Sosiologi asal Zimbabwe, menyatakan bahwa banyak mahasiswa Indonesia yang belum mengetahui berbagai hal di Afrika. Jadi, African Day bagus untuk mengenalkan Afrika. ’’Saya senang. Dengan program ini, makin banyak orang yang lebih tahu tentang Afrika,’’ jelasnya.