Iwan Bule versus Koalisi 9 Calon Ketua Umum
Dihadiri FIFA dan AFC, PSSI Klaim Kongres Hari Ini Sah
JAKARTA, Jawa Pos – Ada sebelas calon ketua umum PSSI yang akan bertarung dalam kongres pemilihan hari ini. Tapi, bisa dibilang pertarungan itu hanya akan melibatkan Moch. Iriawan alias Iwan Bule versus koalisi sembilan kandidat.
Kemarin (1/11) kesembilan kandidat itu mendeklarasikan diri ke dalam satu gerbong yang diberi nama Koalisi PSSI Baru Menuju Perubahan
Koalisi itu terbentuk karena mereka menganggap PSSI sebagai penyelenggara ”tidak becus” dalam melaksanakan programprogram menjelang pemilihan.
Salah satu yang paling disorot adalah dibatalkannya secara sepihak debat caketum di hadapan
voters. Mereka menyatakan ingin mengajak voters menjaga kongres pemilihan PSSI hari ini berjalan jujur dan adil. Soal siapa di antara mereka yang nanti terpilih tidak dipermasalahkan.
”Saya ikut di sini karena sudah geram dengan PSSI. Saya bukan mau menjatuhkan siapa pun, tapi problemnya saat ini kan mohon maaf, orang-orang yang ada di pimpinan itu kan enggak mau mengakui kesalahan,” kata Rahim Soekasah, salah seorang anggota koalisi.
Dia memberikan contoh ketika tim nasional senior kalah empat kali beruntun dalam kualifikasi Piala Dunia 2022. ”Tak ada pimpinan PSSI yang menghadap ke publik, lalu mengakui ada sesuatu yang salah,” ujarnya.
Yesayas Oktavianus, anggota koalisi lainnya, juga berharap pemerintah tidak hanya jadi tukang stempel. ”Khusus Kemenpora, kan baru, tidak tahu rimbanya sepak bola Indonesia. Apalagi,
ada pesan khusus dari Pak Jokowi terkait sepak bola. Pemerintah harusnya berdiri di depan kami ketika sepak bola ini terancam,” katanya.
Selain Rahim Soekasah dan Yesayas Oktavianus, para anggota koalisi lain adalah Vijaya Fitriyasa, Arief Wicaksono, dan Aven Hinelo. Juga, Fary Djemy Francis, Benny Erwin, Bernard Limbong, serta Sarman El Hakim.
Sementara itu, La Nyalla Mattalitti, kandidat lain di luar Iwan Bule dan kesembilan anggota koalisi, memilih menarik diri dari kongres meski namanya masih masuk daftar calon tetap. Dia beralasan tidak mau terlibat dalam kongres yang tidak sesuai arahan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) dan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC). Mereka menyarankan agar kongres diadakan pada 25 Januari 2020.
Sayang, Iwan Bule atau perwakilannya belum bisa dikontak sampai tadi malam. Yang jelas, PSSI membantah tudingan yang meragukan legitimasi kongres tersebut. Kedatangan delegasi perwakilan FIFA dan AFC jadi bukti bahwa gelaran hari ini sah.
Direktur Media PSSI Gatot Widakdo menjelaskan, dua perwakilan FIFA yang dijadwalkan tiba adalah Head of Member Association Governance Service
Luca Nicola dan Development Manager Southeast and East Asia Lavin Vignesh. Konfirmasi kedatangan mereka dikirim FIFA lewat surat pada 17 Oktober lalu.
Sedangkan dari AFC, Gatot menjelaskan, berdasar surat dari Sekjen AFC Dato Windsor John, ada tiga perwakilan yang dikirim. Yakni, Head of South Asia Unit AFC Member Association and Regional Associations Department Purushottam Kattel, Manager of ASEAN Unit AFC Member Association and Regional Associations Department Nhodkeo Phawadee, dan Secretary of AFC Member Association and Regional Associations Department Varankumar Sagaran.
”Jadi, saya tidak mau berkomentar lagi terhadap keraguan-keraguan. Kami fokus mempersiapkan ini dulu,” paparnya.
Ke-88 voters, lanjut Gatot, juga hadir. ”Kenapa 88 voters? Sesuai dengan Statuta PSSI 2019, jumlahnya 88 voters,” lanjutnya.
Perincian para pemilik hak suara itu adalah 18 klub Liga 1, 16 klub Liga 2, dan 16 klub Liga 3. Ada pula 34 Asprov PSSI dari seluruh Indonesia. Ditambah dari 4 asosiasi: Asosiasi Futsal Indonesia, Asosiasi Sepak Bola Putri, Asosiasi Pelatih, dan Asosiasi Wasit. ”Semua sudah diundang,” imbuhnya.