Ma’ruf Jelaskan Penugasan dari Jokowi
Perdana Pimpin Rapat Pleno Bersama Sejumlah Menteri
JAKARTA, Jawa Pos – Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin kemarin (1/11) menyampaikan pembagian tugasnya sebagai pendamping Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ada sejumlah penugasan yang harus dia jalankan lima tahun ke depan. Misalnya penanganan kemiskinan, gizi buruk kronis (stunting), penanggulangan bencana, pemberdayaan ekonomi masyarakat, pendidikan, serta penguatan ekonomi syariah.
Sebagai wakil presiden, Ma’ruf menegaskan bahwa dirinya harus membantu Presiden Jokowi dalam menjalankan visi dan misinya. ”Presiden dan wakil presiden adalah satu kesatuan. Secara khusus saya ditugasi beberapa tugas,” katanya setelah memimpin rapat pleno perdananya bersama sejumlah menteri. Rapat pleno itu membahas penanganan stunting.
Rapat dihadiri sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju. Ada Mendagri Tito Karnavian, Menkeu Sri Mulyani Indrawati, Menag Fachrul Razi, dan Menteri PPN/ Kepala Bappenas Suharso Monoarfa. Ada juga Mendikbud Nadiem Makarim, Menkes Terawan Agus Putranto, dan Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar.
Ma’ruf mengatakan, secara umum tugasnya sebagai wakil presiden meneruskan apa yang dikerjakan Jusuf Kalla. Dia berharap bisa menjalankan tugasnya sebagai wakil presiden dengan baik. Soal penguatan ekonomi syariah, misalnya, Ma’ruf akan mendorong perkembangan industri halal. Menurut dia, selama ini industri halal baru mencapai taraf pemberian sertifikat halal saja.
”Ke depan kita harus jadi produsen halal. Artinya, kita harus membangun produk-produk halal,” tuturnya. Produk halal itu tidak hanya digunakan bangsa Indonesia. Tetapi juga menyasar konsumen luar negeri. Untuk mewujudkannya, perlu ada semacam halal industrial estate atau halal trade center.
Terkait dengan penanganan kemiskinan dan stunting, Ma’ruf menuturkan, perlu ada kerja sama lintas kementerian sampai pemda. Sebab, anggaran stunting maupun penanganan kemiskinan sangat besar. ”Kalau anggaran untuk kemiskinan Rp 320 triliun, untuk stunting Rp 60 triliun. Belum lagi (anggaran, Red) di daerah,” paparnya.
Dari hasil pertemuan kemarin, Ma’ruf menyatakan bahwa penanggulangan kemiskinan dan stunting menjadi gerakan nasional. Sebab, pemerintah ingin membangun Indonesia maju. Untuk mewujudkannya, pemerintah perlu menekan angka kemiskinan sekecil-kecilnya. Khusus untuk angka stunting yang saat ini di kisaran 27 persen, Ma’ruf mengatakan bakal diturunkan menjadi 20 persen.