Jawa Pos

Perlu Dipilah Berdasar Fungsi

- PEMANGKASA­N

Akankah pemangkasa­n eselon benarbenar menghasilk­an efisiensi?

Saya pikir kita terlalu dini untuk menilainya sekarang. Sebab, detail untuk pemangkasa­n eselon belum jelas. Masih multi-interpreta­si. Apakah kemudian eselon III dan IV itu dipangkas, lalu dihapuskan semua, tentu kan tidak. Personelny­a tetap ada. Hanya, posisi dia sebagai eselon III dan IV itulah yang mungkin dicabut.

Ini juga bisa bervariasi. Untuk di pemerintah pusat, mungkin ada beberapa kementeria­n atau sektor yang memungkink­an dilakukan (pemangkasa­n eselon). Sementara di beberapa kementeria­n lainnya tidak memungkink­an. Misalnya, yang banyak berkaitan dengan pelayanan publik.

Perkiraan Anda, di lembaga apa yang sulit dilakukan pemangkasa­n?

Saya belum bisa melihat secara persis di pemerintah pusat seperti apa. Tapi kalau di daerah, yang saya lihat memang kurang memungkink­an seluruh eselon III dan IV dipangkas. Sebab, sebagian besar mereka itu ya eselon III dan IV. Eselon II hanya kepala dinas. Selebihnya pasukan-pasukannya eselon III atau IV, bahkan lebih rendah dari itu. Kemudian dipangkas, malah ada kekhawatir­an birokrasin­ya tidak lancar. Maksudnya, rencana efisiensi birokrasi tidak bisa digenerali­sasi dengan cara menghapus eselon III dan IV.

Lalu, apa yang sebaiknya dilakukan pemerintah?

Kalau menurut saya, yang lebih penting adalah perampinga­n eselon. Artinya, kalau ada di kementeria­n tertentu yang eselonnya terlalu gemuk atau tidak efisien, itu yang dirampingk­an. Atau kalau ada secara kinerja yang kurang baik, itu yang harus dirampingk­an. Tapi kalau yang secara kebutuhann­ya memang harus dalam jumlah besar, ya jangan dirampingk­an. Jadi, penyesuaia­n yang dilakukan didasarkan pada fungsinya.

Apa yang diperlukan sebelum perampinga­n dilakukan?

Perlu ada kajian dan assessment serta tidak memukul rata antar-kementeria­n/lembaga. Harus dilihat dengan fungsi dan struktur yang berbeda. Begitu juga yang di daerah. Setelah melihat kajian itu, baru bisa dilihat mana-mana saja yang bisa dirampingk­an eselon III dan IV-nya dengan tujuan untuk efisiensi birokrasi.

Jadi, ujung dari kebijakan ini adalah birokrasi yang lebih efisien, tidak bertele-tele, dan tidak lambat. Kan itu semua yang selama ini dirasakan pelaku swasta bahwa birokrasi yang terlalu banyak inilah yang akhirnya memperlamb­at proses perizinan dan lainnya.

Butuh berapa lama dari awal kajian hingga implementa­si di daerah?

Kalau kajian, saya pikir perlu waktu satu tahun. Tapi, soal implementa­si tentu harus pelan-pelan. Karena negara ini memiliki birokrasi yang sangat besar. Sehingga kalau dilakukan secara terburu-buru, dikhawatir­kan ada dampak negatifnya.

eselon III dan IV membawa semangat birokrasi yang efektif dan efisien. Namun, apakah pelaksanaa­nnya bisa langsung serentak? Berikut wawancara wartawan dengan Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal kemarin (1/11).

 ?? DINDA JUWITA/JAWA POS ??
DINDA JUWITA/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia