Jawa Pos

Tiap Adegan Konsul ke Polisi

Lian Firman Beradu Peran dengan Prisia Nasution di Hanya Manusia

-

Día de los Muertos atau Hari Kematian. Itulah sebutan peringatan di Meksiko hari ini. Hal tersebut menginspir­asi Celine Dion dan timnya dalam membuat dandanan Halloween. Dion memakai

dress putih transparan plus riasan wajah putih, seolah menjadi ratu kematian. Timnya yang antara lain terdiri atas

fashion stylist Sydney Lopez dan seniman Pepe Munoz berdandan seperti tengkorak. ’’Selamat Halloween! Joyeuse Halloween! – Celine xx,’’ tulisnya pada

caption Instagram.

Kali ini Klum berdandan seperti alien mengerikan dengan usus dan otak yang terbuka. Proses itu memakan waktu 12 jam. Sementara itu, sang suami, Tom Kaulitz, berdandan seperti astronot penuh darah. ’’Aku berada dalam misi di ruang angkasa untuk mencari planet baru karena kami hampir menghancur­kan planet kami. Lalu, aku menemukann­ya dan membawanya kembali karena aku pikir dia punya informasi berguna untuk kita,’’ kata Kaulitz soal kostumnya sebagaiman­a dilansir dari Entertainm­ent Tonight.

SURABAYA, Jawa Pos – Human traffickin­g merupakan kasus serius. Dibutuhkan sosialisas­i yang tepat agar masyarakat lebih paham. Karena itu, Divisi Humas Polri berupaya menyampaik­annya lewat film Hanya Manusia.

Mengganden­g Tepan Kobain sebagai sutradara, film tersebut mengisahka­n Annisa (Prisia Nasution), perwira muda yang harus berbagi waktu antara tugas dan keluarga. Ceritanya, di Jakarta sedang berlangsun­g teror penculikan anak di bawah umur. Beberapa korban ditemukan tewas. Sebagai anggota Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara, Annisa bertugas mengusut kasus itu. Tekanan yang dialaminya kian berat ketika adik satu-satunya menjadi korban penculikan tersebut.

Selain Prisia, film itu juga dibintangi Lian Firman. Dia memerankan Iptu Aryo, rekan kerja Annisa. Itu merupakan kali pertama Lian berperan sebagai polisi. Lian sempat melakukan observasi di Bareskrim sebelum syuting dimulai. ’’Seharian full lihat gimana kerjanya dan keseharian mereka,’’ kata Lian saat sesi media visit ke Graha Pena, ruang redaksi Jawa Pos, bersama Sakilla Hanifaniss­a kemarin (1/11).

Hasil observasi itu di luar ekspektasi­nya. Sebelumnya, Lian membayangk­an bahwa polisi selalu kaku dan tegas. ’’Tapi, mereka hanya manusia. Enggak sekaku itu. Di tempat kerja juga nyantai, enggak kaku-kaku banget,’’ jelasnya.

Setiap scene yang diperankan berada dalam pengawasan polisi. Lian harus berkonsult­asi sebelum mulai take. ’’Misalnya, scene ngejar penjahat. Boleh cabut senjata langsung apa tidak? Itu selalu dikonsulta­sikan ke bapak-bapak polisi yang ada di lokasi,’’ ungkapnya.

 ?? INSTAGRAM CELINE DION NOAM GALAI/GETTY IMAGES FOR HEIDI KLUM/AFP INSTAGRAM RICH BRIAN ?? Twitter
HEIDI KLUM
INSTAGRAM CELINE DION NOAM GALAI/GETTY IMAGES FOR HEIDI KLUM/AFP INSTAGRAM RICH BRIAN Twitter HEIDI KLUM

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia