Jawa Pos

Kapolri Di-Deadline Sebulan Ungkap Kasus Novel

-

JAKARTA, Jawa Pos – Presiden Joko Widodo memberikan tugas khusus kepada Kapolri Jenderal Idham Azis yang kemarin dilantik di Istana Negara, Jakarta. Kasus penyiraman air keras yang menimpa penyidik KPK Novel Baswedan harus dituntaska­n dalam waktu sebulan.

”Saya sudah sampaikan ke Kapolri baru, saya beri waktu sampai awal Desember,” ujar Jokowi. Namun, Jokowi tidak memberikan alasan lebih lanjut soal waktu tersebut. Sementara itu, setelah dilantik, Idham enggan berbicara banyak mengenai target yang disampaika­n Jokowi. Dia hanya mengucapka­n syukur atas kepercayaa­n yang diberikan dan siap untuk bekerja. ”Kalau masalah program, saya sudah paparkan ketika fit and proper test. Secara cepat akan saya tindak lanjuti,” ujarnya.

Idham menolak berkomenta­r lebih jauh mengenai kasus Novel. Saat ditanya, dia langsung pergi meninggalk­an istana. Dia menyerahka­n penjelasan kepada Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Muhammad Iqbal.

Kepada media, Iqbal menegaskan bahwa penanganan kasus Novel akan terus berjalan. Saat ini tim teknis masih bekerja. Selama lebih dari tiga bulan, menurut Iqbal, sudah ada hasil signifikan. ”Tolong digarisbaw­ahi.

Sangat signifikan yang sudah kami dapat,” imbuhnya. Namun, untuk kepentinga­n penyelidik­an, dia enggan memaparkan hasil signifikan itu. Agar penyelidik­an berjalan efektif, Kapolri akan menunjuk Kabareskri­m baru. ”Kabareskri­m baru akan diperintah­kan untuk segera menuntaska­n kasus Novel Baswedan,” ujarnya.

Soal sosok Kabareskri­m baru, dia menyebut itu merupakan hak prerogatif Kapolri. ”Yang pasti, semua jenderal bintang tiga dan dua memiliki kesempatan sama,” paparnya. Informasi yang diterima Jawa Pos, ada sejumlah nama yang dikabarkan mengisi posisi Kabareskri­m. Di antaranya, Irjen Gatot Eddy yang kini menjabat Kapolda Metro Jaya dan Irjen Listyo Sigit Prabowo yang menjabat Kadivpropa­m.

Direktur Imparsial Al Araf menyampaik­an bahwa penyelesai­an kasus Novel ditunggu masyarakat. ”Kasus Novel adalah tantangan pertama Kapolri baru,” ungkap dia. Dengan segudang pengalaman, Idham diharapkan mampu menemukan pelaku yang berbuat keji kepada Novel. Apalagi, alumnus Akpol 1988 itu pernah bersentuha­n langsung dengan kasus tersebut. Baik saat menjabat Kapolda Metro Jaya maupun Kabareskri­m Polri. Dia juga merupakan ketua tim teknis yang menangani kasus tersebut. ”Penyelesai­an kasus Novel Baswedan akan memberikan jaminan untuk kita,” terang Al Araf. Dengan diungkapny­a kasus Novel, masyarakat punya jaminan bahwa kasus serupa tidak akan terulang. Sebaliknya, kasus serupa bisa saja kembali terjadi apabila penyerang Novel tidak dihukum.

 ?? RAKA DENNY/JAWA POS ?? BERSAMA MANTAN ATASAN: Idham Azis (kiri) dan Tito Karnavian setelah pelantikan di Istana Negara, Jakarta, kemarin.
RAKA DENNY/JAWA POS BERSAMA MANTAN ATASAN: Idham Azis (kiri) dan Tito Karnavian setelah pelantikan di Istana Negara, Jakarta, kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia