Minta Warga Melaporkan Saluran Tersumbat
SURABAYA, Jawa Pos – Partisipasi masyarakat dibutuhkan dalam menghadapi musim penghujan yang sebentar lagi datang. Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana meminta warga untuk melapor bila saluran tersumbat material bangunan atau benda lain yang sulit dibersihkan. Warga juga diminta waspada dengan potensi sengatan listrik saat banjir.
Whisnu menuturkan, sudah ada beberapa laporan yang masuk ke meja kerjanya. Salah satunya dari warga Perumahan Nirwana Eksekutif.
Disebutkan bahwa masih ada saluran yang belum terkoneksi dengan boezem di dalam perumahan tersebut. Bakal ada tim yang membantu warga. ”Ada crossing yang belum nyambung biar dinas PU nanti yang bantu. Memang warga swadaya bikin boezem dan sudah diresmikan Bu Wali,” ujarnya kemarin (1/11).
Selain itu, dia meminta warga bisa aktif mengecek kondisi saluran dan persoalannya. Sebab, petugas pemkot tidak mungkin mengecek satu per satu saluran.
”Segera bikin laporan kalau ada selokan yang buntu bukan karena kotoran. Tapi, karena terhalang bangunan,” ucapnya.
Dari hasil pantauan, memang masih banyak proyek drainase yang belum tuntas. Misalnya, di sepanjang Jalan Diponegoro. Banyak material yang dibiarkan berserakan di tepi jalan sehingga menimbulkan kesan tidak rapi. Ada puluhan box culvert yang dibiarkan menumpuk di tepi jalan tanpa pengaman.
Selain itu, pemkot memberikan perhatian untuk Surabaya Barat. Terutama di perumahan yang dekat dengan perkampungan. Whisnu menyebutkan, kampung-kampung yang dekat perumahan itu tidak boleh sampai menjadi lokasi buangan air. ”Sebab, ada perumahan yang tidak bikin drainase bagus. Asal buang saja. Akhinya terimbas ke kampung-kampung di bawahnya. Misalnya, di Lidah kulon dan Lidah Wetan,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan
Perlindungan Masyarakat Surabaya Eddy Christijanto menuturkan bahwa para lurah dan camat sudah dikumpulkan untuk turut memberikan sosialisasi kepada warga. Mereka dikumpulkan di Graha Sawunggaling kemarin siang (1/11). ”Camat dan lurah juga diminta menyiapkan anggota dan peralatan di kelurahan,” katanya.
Koordinasi lintas dinas juga sudah dilakukan. Misalnya, pemkot berkirim surat ke PLN untuk mengecek trafo dan gardu induk.