Bangun Tanggul Laut untuk Cegah Tanah Uluran
Pemkot Lengkapi dengan Jalan Inspeksi
SURABAYA, Jawa Pos – Salah satu strategi untuk menghentikan perluasan lahan urukan atau uluran adalah pembangunan tanggul laut. Langkah itu berhasil dilakukan Pemkot Surabaya di kawasan Kejawan Lor, Kelurahan Kenjeran, Kecamatan Bulak. Tahun depan pembangunan area itu dilanjutkan.
Pemkot membangun tanggul laut yang mengelilingi perkampungan di kawasan Kejawan Lor. Membentang sepanjang 400 meter, tembok laut itu memiliki banyak fungsi. Salah satunya menahan gelombang pasang.
Selain itu, tanggul tersebut mampu membatasi pengembangan wilayah Kejawan Lor. Dengan begitu, warga tidak terus menguruk tanah menuju laut sehingga pengurukan dan reklamasi bisa terkontrol.
Dari Jalan Pantai Kenjeran, permukiman itu menjorok sepanjang 100 meter menuju laut. Kini pemkot menambah luasannya 15–20 meter lagi. Area itu bukan untuk bangunan, melainkan kawasan bebas.
Rencananya, pemkot membangun jalan inspeksi dan fasilitas publik lainnya. Misalnya, taman hingga sarana olahraga dan dermaga. Kini pengerjaan baru berjalan separo. Penyelesaian dilanjutkan tahun depan. ’’Kami sudah menganggarkan Rp 5 miliar untuk melanjutkan pembangunan,’’ kata Kabid Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP CKTR) Surabaya Taufik Siswanto.
Pekerjaan itu meliputi pengurukan tanah hingga sebatas tinggi tanggul. Saat ini posisi urukan masih menyisakan setengah meter di bawah tanggul. Akibatnya, saat laut pasang, air masih masuk.
Ada juga dermaga untuk perahu nelayan. Saran tersebut ditujukan untuk mempermudah nelayan bongkar muat. Sebelumnya dibangun fasilitas docking untuk perahu. Lokasinya di samping tanggul laut itu. ’’Ada taman dan tempat duduk juga.
Kami inginnya lokasi itu memiliki jogging track,’’ jelas Taufik.
Area tersebut merupakan salah satu upaya untuk mengentaskan kawasan kumuh. Di area itu terdapat saluran agar limbah rumah tangga tidak terbuang langsung ke laut.
Sementara itu, Siswanto, salah satu nelayan, berharap pembangunan bisa segera dilakukan. Sebab, area itu sudah mangkrak setahun. ’’Banyak warga yang tanya kapan tanggul ini diselesaikan,’’ paparnya.(gal/c15/ady)