Museum Olahraga Digarap Minggu Depan
SURABAYA, Jawa Pos – Peresmian museum pendidikan tinggal menghitung hari. Pemkot terus mengebut pengerjaan museum yang akan memajang beragam koleksi sejarah pendidikan dari masa ke masa tersebut. Pembangunan dan restorasi gedung itu sudah mencapai 90 persen.
Arsitek museum pendidikan Hermawan Dasmanto mengatakan, saat ini seluruh pihak bekerja sama untuk menyelesaikan proyek tersebut. ’’Perbaikan gedung dikerjakan langsung di lokasi. Sementara interior penunjang, termasuk replikasi, dikerjakan terpisah di workshop,’’ ucapnya.
Untuk konsep tata ruang, kata Hermawan, memang ada perbedaan dibandingkan perencanaan awal. Salah satunya mengenai penempatan ruang pertemuan atau audio visual. Yang sebelumnya ada di gedung sisi barat diubah ke sisi tengah. ’’Sesuai permintaan Bu Wali Kota agar bisa menampung lebih banyak orang. Area tengah tersebut digunakan untuk hall,’’ ucapnya. Tempat yang sebelumnya difungsikan sebagai ruang audio visual kini disiapkan untuk ruang koleksi era kolonial dan kemerdekaan.
Perubahan juga tampak dari
Arsitek Museum Pendidikan desain pintu. Sebelumnya, pintu ruang tengah langsung menghadap ke Kalimas. Selanjutnya ditambahkan akses masuk lewat ruangan tersebut. Perubahan itu membuat pengunjung di Taman Ekspresi bisa langsung menuju museum lewat pintu tersebut. ’’Lokasi pintu utama tidak mengubah konsep semula. Yakni, di sisi timur bangunan gedung,’’ tambahnya.
Sementara itu, pembangunan taman sedang dikebut. Rencananya, di area museum dibangun tiga taman yang dipakai sebagai penghubung antar bangunan dan mempercantik kawasan museum. ’’Jenis tanaman saat ini sudah kami pilih. Tinggal ditanam,’’ jelasnya.
Selain gedung utama, ruangan khusus untuk rumah matematika sedang dikebut. Interior di lokasi itu sudah selesai. Kini tinggal pemasangan lantai ruangan. Lalu, kapan museum itu selesai? Hermawan mengatakan, museum tersebut rencananya diresmikan pada 10 November. Sebelumnya pembukaan, pada H-3 koleksi museum dan interior lainnya dimasukkan secara bersamaan.
Sebagaimana diberitakan, museum di Jalan Genteng Kali itu akan menyimpan berbagai koleksi sejarah pendidikan dari masa ke masa. Mulai zaman pra-aksara, kerajaan, kolonial, kemerdekaan, hingga arah pendidikan Surabaya mendatang.
Kabid Bangunan Gedung Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP CKTR) Iman Krestian menjelaskan, kini pembangunan museum hampir rampung. ’’Progresnya sudah 90 persen,’’ jelasnya.
Sinkronisasi beberapa area tengah dikerjakan. Hal itu juga sesuai dengan permintaan Wali Kota Tri Rismaharini yang memang mengonsep langsung pembangunan museum tersebut.
Selain jangka pendek, Iman menuturkan bahwa pemkot sudah menyiapkan beberapa pembangunan jangka panjang museum pendidikan. Salah satunya mengintegrasikan museum dengan jalur wisata perahu Kalimas. ’’Jadi, dari naik perahu bisa ke museum,’’ tuturnya.
SURABAYA, Jawa Pos – Museum olahraga di area kompleks Gelora Pancasila mulai dibangun minggu depan. Pembangunan museum yang menyimpan prestasi atlet arek-arek Suroboyo tersebut rencananya selesai akhir tahun ini.
Sebelumnya, perencanaan pembangunan museum olahraga itu sempat berubah. Rencananya, museum tersebut ditempatkan di area dalam gedung yang pernah digunakan untuk PON VII itu. Namun, karena pertimbangan teknis, museum itu dibangun di luar gedung utama.
Museum olahraga tersebut akan ditempatkan di gedung bekas gudang. Lokasinya berada di sisi utara gedung utama. Luas gudang
Sesuai permintaan Bu Wali Kota agar bisa menampung lebih banyak orang. Area tengah tersebut digunakan untuk hall.”
itu 800 meter persegi. ”Museum mulai dikerjakan minggu depan,” ucap Kabid Bangunan Gedung Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP CKTR) Iman Krestian kemarin (1/11).
Saat ini tim sedang mengajukan konsep ke Wali Kota Tri Rismaharini. Setelah konsep tersebut jadi dan disetujui, museum itu langsung dikerjakan. Iman menarget pengerjaan museum tersebut rampung sekitar satu bulan.
Museum itu bakal ditangani tim satgas dan beberapa OPD lain. Story line koleksi museum tersebut akan dikerjakan dinas kebudayaan dan pariwisata (disbudpar) serta dinas pemuda dan olahraga (dispora).