Jawa Pos

Demokrat Buka Sidang Pemakzulan

-

WASHINGTON, Jawa Pos – Ketua Dewan Perwakilan AS Nancy Pelosi kembali mengambil langkah besar. Kamis (31/10) dia mengumumka­n sidang terbuka untuk proses pemakzulan Presiden AS Donald Trump. Menurut dia, langkah itu penting untuk mengadili Trump.

”Rakyat harus melihat sendiri faktafakta dari kejadian ini. Taruhannya adalah demokrasi negara ini,” ungkap politikus berusia 79 tahun itu seperti yang dilansir Agence France-Presse.

Keputusan tersebut adalah jawaban atas cemoohan politisi Republik. Sejak Pelosi memulai investigas­i pemakzulan bulan lalu, Trump dan kawan-kawan mengatakan bahwa langkah itu adalah agenda partisan dari Demokrat. Mereka juga mengeklaim bahwa proses pemakzulan tak sah karena belum melalui voting di majelis rendah.

Tuduhan soal ambisi partisan mungkin benar. Hasil pemungutan suara kemarin menjadi bukti. Sidang terbuka pemakzulan itu diambil setelah 232 suara menyatakan dukungan. Sebaliknya, 196 anggota dewan lainnya menolak. Penolakan itu datang dari semua anggota Fraksi Republik dan dua politikus Demokrat.

”Tanpa dukungan kedua kubu, pemakzulan ini hanya akan memecah negara. Apalagi, proses ini pasti akan terhenti di senat,” ungkap Jeff van Drew, satu di antara dua anggota kongres Demokrat, kepada CNN.

Van Drew merasa bahwa langkah Demokrat kali ini terlalu berisiko. Sebab, senat masih dikuasai politisi Republik. Padahal, 67 persen anggota senat harus menyetujui agar pemakzulan bisa berubah menjadi pelengsera­n.

Salah sedikit, masyarakat AS bisa memandang Demokrat sebagai partai licik yang hanya peduli untuk menjatuhka­n lawan politiknya. Jika dinalar, Dewan Perwakilan AS jelas bakal kehilangan waktu untuk agenda lain karena proses pemakzulan. Hal tersebut bakal dimanfaatk­an Republik untuk kampanye Pilpres 2020 Trump.

”Demokrat, sepertinya, memilih menghabisk­an setiap hari untuk pemakzulan palsunya,”’ ujar Juru Bicara Gedung Putih Stepahnie Grisham.

Namun, Pelosi, tampaknya, tak peduli serangan dari Republik. Sejak awal Demokrat memang tak berharap pemakzulan tersebut bisa melengserk­an Trump. Mereka lebih berharap bahwa temuan yang muncul dalam sidang bisa menggiring opini publik.

Apalagi, kesaksian dan bukti yang mereka kumpulkan menguatkan dugaan penyelewen­gan kekuasaan oleh Trump. ”Saya peringatka­n, membela perilaku buruknya (Trump) akan selamanya mencoreng nama kalian,” ujar Justin Amash. Anggota majelis rendah itu baru saja keluar dari Republik untuk menjadi legislator independen.

Memang, pakar mengatakan bahwa itu semua adalah pertaruhan. Demokrat belum memegang kartu truf. Beberapa saksi mengeluark­an pendapat proRepubli­k. Salah satunya, Kepala Urusan Rusia dan Eropa di National Security Council Tim Morrison. Dia mengatakan, tak ada yang salah dalam percakapan Trump.

 ?? ANDREW HARNIK/AP ?? Nancy Pelosi
ANDREW HARNIK/AP Nancy Pelosi

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia