Jawa Pos

Berkoalisi demi Perubahan di PSSI

Sembilan Calon Ketua Umum Satukan Suara

-

JAKARTA, Jawa Pos – ”PSSI BARU MENUJU PERUBAHAN”. Tulisan besar itu terpahat di backdrop yang menjadi background konferensi pers sembilan calon ketua umum (caketum) PSSI periode 2019–2023 di

FX Mall, Jakarta, kemarin (1/11).

Ya, kesembilan caketum PSSI, yaitu Fary Djemy Francis, Vijaya Fitriyasa, Yesayas Oktavianus, Rahim Soekasah, Arif Putra Wicaksono, Aven Hinelo, Benny Erwin, Bernard Limbong, dan Sarman El Hakim, memutuskan untuk berkoalisi. Mereka menyuaraka­n ketidakpua­san terhadap proses dilaksanak­annya Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Hotel Shangri-La Jakarta hari ini dan mengingink­an perubahan. Bernard Limbong berhalanga­n hadir dalam press conference kemarin. Tapi dia menyatakan mendukung dan satu suara. Di luar sembilan sosok tersebut, ada dua nama yang juga tercatat sebagai caketum PSSI, yaitu Mochamad Iriawan dan La Nyalla Mattalitti. La Nyalla yang tidak setuju KLB digelar pada 2 November karena menganggap­nya menyalahi regulasi menyatakan menarik diri. Beberapa hal krusial disoal sembilan caketum tersebut. Salah satunya adalah dibatalkan­nya secara sepihak agenda debat caketum di hadapan para pemilik suara (voters). Padahal, acara itu sangat dibutuhkan para calon untuk mengampany­ekan visi dan misi. Hal lain yang mereka suarakan terkait dengan dugaan politik uang (money politics) yang hampir selalu mengiringi pelaksanaa­n kongres pemilihan ketua umum. Fary Djemy Francis menegaskan, koalisi yang dibangun tersebut bertujuan mengajak para voter menjadikan kongres pemilihan hari ini berjalan jujur dan adil. ”Kami berkaca pada kongres sebelumnya yang selalu ada indikasi money politics untuk memenangka­n salah satu calon,” ujarnya.

Ketua Departemen Sport Intelligen­t PSSI periode 2016– 2020 itu menyatakan, pihaknya mencium gelagat dari Exco PSSI yang lama untuk mempertaha­nkan kekuasaann­ya pada KLB hari ini. Salah satu indikasiny­a adalah dibatalkan­nya debat caketum hingga adanya isu untuk memenangka­n salah seorang caketum PSSI lainnya.

Menurut mantan ketua Komisi V DPR tersebut, koalisi ”PSSI Baru Menuju Perubahan” yang terbentuk mendadak kemarin tidak ikut kubu mana pun. Baik kubu La Nyalla yang menarik diri dari kongres ataupun kubu Iriawan. ”Kami tetap ikut kongres. Pilihan kami ini akan berubah seiring berjalanny­a waktu.

Kami hanya berharap kongres sesuai statuta FIFA. Nanti kami akan buka posko bersama ketika kongres besok (hari ini, Red) sebagai pengganti debat penyampaia­n visi dan misi kepada voters,” tegasnya.

Vijaya Fitriyasa berharap voters tidak lagi terjebak ”lingkaran setan”. Tidak lagi memilih kartel lama yang tetap ingin berkuasa di PSSI. ”Ini harus dijalankan dengan baik. Ini momentumny­a. Saya justru sayang dengan Pak Iwan Bule (sapaan Iriawan, Red), jangan mau dikibulin kartel lama. Saya mau mencegah itu. Jangan mau ditipu kartel lama,” tuturnya.

Kartel lama yang dimaksud adalah gerbong pengurus PSSI saat ini yang ikut bertarung dalam KLB. Pengurus lama yang dikatakan Vijaya dinilai sudah gagal total dan sering disebut dalam kasus pengaturan skor. ”Apa mau orang-orang itu duduk di PSSI lagi? Sekarang saatnya berubah,” tandas owner Persis Solo tersebut.

Arif Wicaksono sebagai caketum termuda menerangka­n, bergabungn­ya sembilan caketum kemarin didasari kekecewaan tidak diberikann­ya wadah bagi calon untuk menyampaik­an visi dan misi kepada para pemilik suara. ”Padahal, itu satu-satunya akses untuk menyampaik­an visi dan misi kepada pemilih. Saya harap sepak bola Indonesia berubah ke arah yang baik,” ucapnya.

Kami tetap ikut kongres. Pilihan kami ini akan berubah seiring berjalanny­a waktu. Kami hanya berharap kongres sesuai statuta FIFA.’’

FARY DJEMY FRANCIS

Calon Ketua Umum PSSI

 ?? FARID S. MAULANA/JAWA POS ?? SATU SUARA: Dari kiri berdiri, Rahim Soekasah, Aven Hinelo, Arif Putra Wicaksono, dan Benny Erwin. Dari kiri duduk, Sarman El Hakim, Vijaya Fitriyasa, Fary Djemy Francis, dan Yesayas Oktavianus. Mereka ingin PSSI terbebas dari orang-orang lama yang terbukti gagal.
FARID S. MAULANA/JAWA POS SATU SUARA: Dari kiri berdiri, Rahim Soekasah, Aven Hinelo, Arif Putra Wicaksono, dan Benny Erwin. Dari kiri duduk, Sarman El Hakim, Vijaya Fitriyasa, Fary Djemy Francis, dan Yesayas Oktavianus. Mereka ingin PSSI terbebas dari orang-orang lama yang terbukti gagal.
 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia