Gandeng Lembaga Pendidikan Kembangkan SDM di Jatim
Puncak Dies Natalies UT Surabaya bersama Kiai Kanjeng dan Cak Nun
RANGKAIAN perayaan Dies Natalies Ke35 Universitas Terbuka (UT) Surabaya sudah selesai. Kegiatan yang berlangsung di Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jumat (1/11) lalu, menjadi penutup momen tersebut. Selanjutnya, UT ingin menjadi bagian dalam mengembangkan SDM Jawa Timur.
Untuk memperingati hari jadi, UT Surabaya mengadakan rangkaian acara. Di antaranya, sosialisasi, edukasi, dan promosi program S-1, S-2, dan S-3.
Peserta sosialisasi merupakan tenaga pendidik dari seluruh yayasan serta lembaga pendidikan di Tebu Ireng. ’’Mereka bisa meningkatkan kompetensi dengan mengenyam pendidikan di UT,” kata Direktur UT Surabaya Dr Hj Suparti.
Langkah UT Surabaya juga mendapatkan restu dari KH Salahuddin Wahid alias Gus Solah yang juga pengasuh pondok tersebut. Adik kandung Gus Dur itu menyambut positif program yang disampaikan UT Surabaya. ’’Respons positif disampaikan saat kami sowan ke beliau,’’ ujarnya.
UT menindaklanjutinya dengan melakukan penandatanganan MoU dengan Pondok Pesantren Tebu Ireng. Ke depan, ada alumni dari lembaga pendidikan pondok tersebut yang kuliah di UT.
Suparti juga mengatakan, UT Surabaya ingin menjadi bagian dari pengembangan sumber daya manusia (SDM) di Jawa Timur. Dia sudah berkoordinasi dengan pemerintah provinsi.
UT Surabaya bisa menjadi ruang uang para pendidik meningkatkan kemampuannya. ’’Seperti pendidik di tingkat PAUD, mereka bisa belajar di kampus ini,’’ ucap dia.
Selain sosialisasi program, UT mengadakan lomba membaca berita. Pesertanya terdiri atas siswa SMA dari beberapa sekolah di Jombang. Lomba tersebut merupakan ajang bagi siswa yang memilik bakat bidang public speaking.
Bentuknya, panitia menampilkan teaser atau film pendek pada proyektor. Peserta membaca teks seolah-olah membawakan berita yang tampil pada proyektor.
Puncak Dies Natalies tersebut ditutup dengan Ngaji Bareng bersama Kiai Kanjeng dan budayawan Emha Ainun Nadjib. Acara yang berlangsung di halaman parkir Universitas Hasyim Asy’ari itu turut dihadiri oleh Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak.
Mantan Bupati Trenggalek itu mengucapkan selamat atas kiprah UT Surabaya selama 35 tahun di dunia pendidikan. Dia juga membahas tema acara, yakni Belajar Tanpa Batas.
Emil menjelaskan, belajar tidak kenal waktu dan lokasi. Belajar itu harus diniati untuk manfaat, bukan mencari ijazah.
Menurut dia, ijazah adalah tolok ukur. Tujuan utama dari belajar adalah memanfaatkan ilmu yang sudah dimiliki. Emha Ainun Nadjib atau yang akrab disapa Cak Nun juga mengulas masalah belajar. ’’Rasulullah kali pertama menerima wahyu Alquran berupa surat Al Iqra.’ Artinya bacalah, supaya kita mau belajar,’’ ucapnya di hadapan ribuan massa yang memenuhi lapangan tersebut.