Mengerem Euforia Sukses Era Ranieri
LONDON, Jawa Pos – Romansa Leicester City empat musim lalu kembali hadir. Ya, Leicester di tangan Brendan Rodgers musim ini mengingatkan saat klub berjuluk The Foxes itu masih dibesut Claudio Ranieri. Bahkan, sensasi awal musim ini melebihi sensasi awal musim era Ranieri.
Hingga matchweek kesepuluh musim ini, Leicester telah mengemas 20 poin dan menempati posisi ketiga. Sementara itu, pada matchweek yang sama musim 2015– 2016, Leicester-nya Ranieri cuma mengemas 19 poin dan berada di posisi kelima.
Setelah mencatat rekor kemenangan tandang (9-0) atas Southampton pekan lalu (26/10), Leicester datang dengan kepercayaan diri tinggi ke Selhurst Park, kandang Crystal Palace, malam nanti (siaran langsung TVRI Nasional/TVRI Sport HD/ Mola Web & App/Mola Matrix/Mola Polytron Streaming pukul 21.00 WIB).
Namun, kepada Sky Sports, Rodgers meminta pemainnya untuk menyudahi euforia sembilan gol tanpa balas di St Mary’s, kandang Southampton. ’’Saatnya kami kembali memulai laga dengan ambisi mencetak banyak gol. Bukan dengan kesombongan telah mencetak banyak gol (dalam laga sebelumnya),’’ sebut Buck Rodgers, julukan Rodgers.
Pertahanan Palace jelas tak selemah Soton. Apalagi di laga kandang Premier League. Dalam lima laga di Selhurst Park musim ini, gawang Wayne Hennessey hanya kemasukan tiga kali. Statistik mencatat, Rodgers tidak pernah bisa menang di Selhurst Park semasa menangani Liverpool. Yakni, menelan sekali kekalahan dan satu laga seri.
Pelatih Palace Roy Hodgson pun konfiden timnya tidak akan dipermak seperti Soton oleh Leicester selama mampu mengakhiri laga dengan pemain komplet. ’’Saat menang 13-Hennessey (g); 2-Ward, 5-Tomkins, 24-Cahill, 3-Van Aanholt; 11-Zaha, 8-Kouyate, 4-Milivojevic (c), 18-McArthur, 15-Schlupp; 9-Ayew
Roy Hodgson 1-Schmeichel (g/c); 21-Pereira, 6-Evans, 4-Soyuncu, 3-Chilwell; 25-Ndidi; 17-Perez, 10-Maddison, 8-Tielemans, 15-Barnes; 9-Vardy Brendan Rodgers besar, Leicester tak pernah berhadapan 11 lawan 11,’’ sindir Hodgson yang juga eks tactician Liverpool.
Selain melawan Soton, kemenangan besar Leicester atas Newcastle United 5-0 (29/9) memang terjadi karena ada pemain lawan yang terkena kartu merah.