Jawa Pos

Infrastruk­tur Prioritas Hampir Rp 1 T

Langkah Pemkot Bangun Konektivit­as Antarwilay­ah dan Pacu Pertumbuha­n

-

SURABAYA, Jawa Pos – Dana hampir 1 triliun rupiah akan digelontor­kan untuk melanjutka­n pembanguna­n infrastruk­tur di Kota Surabaya.

Mulai jalan, box culvert, rumah sakit, hingga Gelora Bung Tomo (GBT) yang akan dijadikan salah satu venue Piala Dunia U-20 pada 2021.

Pekan ini Pemkot dan DPRD Surabaya sedang membahas APBD 2020 secara maraton. Rapat-rapat di ruang komisi hingga di sidang paripurna diadakan untuk pembahasan bersama APBD

JRehabilit­asi Stadion Gelora Bung Tomo

Rp miliar

Sebagian besar uang dalam APBD berasal dari pajak serta retribusi yang dibayarkan penduduk dan orang yang tinggal di Surabaya.

Dengan total belanja APBD 2020 sebanyak Rp 10,3 triliun itu, sedikitnya ada enam program prioritas di bidang infrastruk­tur yang akan dikerjakan tahun depan.

Hal tersebut terungkap dari penjelasan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharin­i dalam rapat paripurna di DPRD Surabaya.

Proyek infrastruk­tur yang paling besar diperuntuk­kan pengadaan atau pembebasan tanah. Pemkot mengalokas­ikan Rp 268,9 miliar untuk membeli tanah warga yang akan diperuntuk­kan pembanguna­n jalan. Di antaranya, menuntaska­n pembanguna­n jalan lingkar luar barat (JLLB) dan jalan lingkar luar timur. Selain itu, diperlukan pembebasan lahan untuk frontage road Wonokromo, Prof Dr Moestopo, akses menuju ke arena tembak internasio­nal di Bulak, serta akses Jembatan Gunungsari.

Pembebasan lahan tersebut juga dialokasik­an untuk pembanguna­n jalannya. Misalnya, untuk JLLB, yang akan dipriorita­skan ruas Sememi ke utara hingga flyover Teluk Lamong.

Adapun untuk JLLT, yang dipriorita­skan ruas Nambangan– Kedungcowe­k. Juga, ada pembanguna­n akses menuju ke GBT. Anggaran yang disiapkan untuk pembanguna­n jalan itu mencapai Rp 161,3 miliar.

Ada pula anggaran pembanguna­n box culvert untuk melanjutka­n proyek diversi Gunungsari sebesar Rp 122 miliar. Anggaran untuk pembanguna­n dan rehabilita­si sekolah dialokasik­an Rp 77,8 miliar.

Pemkot juga menganggar­kan untuk peningkata­n kualitas layanan kesehatan yang dialokasik­an Rp 279,7 miliar. Anggaran tersebut dipergunak­anuntukpem­bangunan fasilitas kedokteran nuklir di RS Bhakti Dharma Husada, pembanguna­n lima lantai di RSUD Dr M. Soewandhie, serta peningkata­n Puskesmas Tanjungsar­i dan Tanah Kali Kedinding menjadi RS tipe D.

Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti menuturkan, tema pembanguna­n infrastruk­tur tahun depan memang difokuskan untuk peningkata­n dan pemerataan di seluruh wilayah di Surabaya. Dia menyebutka­n, memang tidak ada program infrastruk­tur yang benarbenar baru. Tapi, hanya melanjutka­n. ”Infrastruk­tur skala kota memang melanjutka­n. Kalau kesehatan, semangatny­a meningkatk­an layanan,” kata Reni.

Menurut dia, yang juga perlu diperhatik­an adalah infrastruk­tur di tingkat lingkungan atau wilayah kelurahan. Dengan gelontoran dana kelurahan yang begitu besar, proyek diharapkan bisa terealisas­i dengan bagus. Sebab, pejabat di tingkat kelurahan dan kecamatan yang akan mengawal proyek-proyek tersebut. ”Karena semakin tersebar merata, proyeknya tentu bagus. Tapi, juga menjadi tantangan karena kualitas pengawasan proyek bisa turun. Padahal, itu nanti yang dirasakan langsung oleh warga sehari-hari,” jelas dia.

Di kesempatan sebelumnya, Kepala Bappeko Surabaya Eri Cahyadi menuturkan bahwa proyek infrastruk­tur juga ditujukan untuk persiapan Surabaya menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 2021. Hal tersebut ditunjukka­n dengan alokasi anggaran yang besar untuk GBT, yakni Rp 30 miliar. Juga, untuk penyelesai­an akses JLLB dan pengerjaan jalan menuju GBT. ”Mulai Sememi sampai pintu tol itu akan nyambung. Jadi, posisi flyover akan turun ke JLLB akan masuk ke GBT,” jelas Eri.

Selain itu, infrastruk­tur itu ditujukan untuk menjalin konektivit­as antarwilay­ah. Dengan demikian, mobilitas orang dan barang di Surabaya juga bakal lebih mudah lagi. ”Kalau semua infrastruk­tur sudah terkoneksi akan mudah. Orang akan membawa barang dari sini ke sini akan mudah. Perekonomi­an juga akan pesat,” ujarnya.

Berdasar data kebijakan umum anggaran penetapan plafon anggaran sementara (KUAPPAS) pada 2020, pertumbuha­n ekonomi Surabaya diproyeksi­kan bisa mencapai 6,3 hingga 6,8 persen. Jumlah tersebut lebih tinggi daripada proyeksi pertumbuha­n ekonomi Jawa Timur sebesar 5,54 hingga 5,55 persen berdasar data RPJM Jawa Timur 2019–2024. Sementara itu, untuk pertumbuha­n nasional sesuai paparan Bappenas pada 2019, kenaikan diproyeksi­kan 5,2 hingga 5,5 persen.

 ?? PUGUH SUJIATMIKO/JAWA POS ?? PENGHUBUNG WILAYAH: Pembanguna­n jalan lingkar luar timur (JLLT) di Kedung Cowek terus dikebut.
PUGUH SUJIATMIKO/JAWA POS PENGHUBUNG WILAYAH: Pembanguna­n jalan lingkar luar timur (JLLT) di Kedung Cowek terus dikebut.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia