Rumah Murah BUMD Pemkot Sisa 85 Unit
SURABAYA, Jawa Pos – Komisi B DPRD Surabaya membedah rencana kerja PT Surya Karsa Utama (SKU). BUMD milik pemkot itu dianggap akan jalan di tempat. Sebab, tahun depan PT SKU hanya menjual sisa rumah yang belum terjual.
Sekretaris Komis B DPRD Surabaya Imam Ma’ruf menginterupsi jalannya rapat. Setelah membaca berkas yang dikumpulkan direksi PT SKU, dia merasa kerja perusahaan sangat monoton. Yakni, menjual rumah yang tinggal 85 unit. ”Masak setahun cuma itu tok Pak?,” ujarnya.
Imam merasa PT SKU harus memiliki pekerjaan lain sehingga bisa menyumbang pendapatan ke pemkot. Jika PT SKU hanya menjual rumah tersebut, dia merasa itu bukan hal sulit. Diperlukan tantangan lain agar perusahaan itu bisa berkembang.
Ketua Komisi B Luthfiyah juga menanyakan mengapa unit yang dijual hanya berada di wilayah Surabaya Barat. Mengapa tidak ada perumahan lain yang dibangun. ”Di timur kok tidak ada Pak?” tanya politikus Gerindra itu.
Anggota dewan lainnya ikutikutan memberondong PT SKU dengan pertanyaan. Politikus PDIP John Tamrun menanyakan akses ke perumahan yang dikelola PT SKU. Mengapa perumahan tersebut tidak bisa diakes langsung dari JLLB. ”Seharusnya usul ke pemkot biar warga yang tinggal di sana lebih enak. Perumahan Bapak juga cepat laku,” ungkapnya.
Dirut PT SKU Mastri menjelaskan bahwa kegiatan perusahaannya tidak hanya menjual 85 rumah itu. PT SKU sedang mengusulkan ke pemkot agar flat atau rumah susun bisa mereka kelola. Selama ini flat tersebut dikelola dinas pengelolaan bangunan dan tanah (DPBT). ”Ada 7 ribu antrean. Itu demand yang sangat tinggi. Kami berniat membantu supaya antrean itu bisa berkurang,” ucapnya.
Mengenai pertanyaan dari John Tamrun, Mastri mengungkapkan bahwa akses perumahan ke JLLB bakal dibuatkan secara khusus. Pemkot akan membangun akses itu melalui Gelora Bung Tomo. Setelah akses tersebut dibangun, dia yakin seluruh unit pasti laku. Rata-rata harga rumah di sana masih Rp 300 juta. ”Perumahan kami dekat dengan GBT. Jadi bisa lewat sana Pak nanti. Tenang saja,” katanya.
Kabag Perekonomian Pemkot Surabaya Agus Hebi mengatakan, PT SKU sangat mungkin dikembangkan. Menurut dia, PT SKU bisa jadi PT YKP baru yang lebih kuat dan terarah.