Sekolah Jadi Rumah Hantu
SURABAYA, Jawa Pos – Lorong koridor SpInS Interactional School yang biasa lapang berubah menjadi lorong-lorong sempit, Jumat malam (1/11). Sekat-sekat tidak permanen diletakkan hingga membentuk labirin. Suasana makin seram karena seluruh pintu dan jendela dilapisi koran-koran bekas. Ruangan menjadi tampak gelap dan suram.
Dekorasi itu memang dibuat khusus untuk mengubah sekolah di kawasan Karangan Jaya tersebut menjadi rumah hantu dadakan. Rumah hantu dan lomba kostum menjadi pengisi agenda Halloween yang digelar siswa kelas XI dan XII. ’’Setiap tahun memang sudah jadi rutinitas kami mengadakan event Halloween yang hasil dananya digunakan untuk kegiatan sosial,’’ ucap Koordinator Interact Sophomore Club Vina Ajinata. Dana yang dikumpulkan akan digunakan untuk melakukan community service bersama SMA Negeri 15 dan SMP Negeri 4 Surabaya.
Tahun ini, tema yang diangkat memang berbeda. Karakter utama yang diangkat adalah sosok ’’Nyai”. ”Kami coba mengubah mindset kalau Halloween selalu hantunya luar negeri. Bisa lho kita angkat hantu Indonesia,’’ tutur Vina. Nyai dimaknai oleh para siswa sebagai sosok perempuan tua yang terlibat dalam dunia sihir yang suka mengincar perempuan-perempuan muda.
President of Interact Sophomore Club Christofer Jones menyatakan, hantu Indonesia memang mempunyai kesan lebih seram sehingga lebih pas jika dibawakan kali ini. ’’Tak seperti hantu luar negeri, hantu di sini bisa sangat dekat dengan kita,’’ ucap remaja yang akrab disapa CJ itu.
Koordinator kelas XI dan XII Nuryati menyebutkan, acara itu bukan berfokus pada perhelatan Halloween. Namun, acara tersebut menjadi ajang kreativitas siswa kelas XI dan XII. Dalam waktu tiga minggu, mereka mempersiapkan acara itu.