Belajar Bikin Arang Briket
Mudah dan Kurangi Pengeluaran Keluarga
SURABAYA, Jawa Pos – Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Kota Surabaya menggandeng akademisi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya untuk melatih warga membuat dan memanfaatkan arang briket sebagai energi alternatif kemarin.
Di aula kantor Kecamatan Wiyung, warga mendapatkan bimbingan dari tim teknis Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya. Dalam kesempatan itu, dipaparkan materi tentang energi alternatif dan manfaatmanfaatnya. Lalu, dilakukan praktik pembuatan arang briket. Mulai pembakaran hingga pembentukan.
Dosen Teknik Kimia Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya Suratno mengatakan bahwa arang briket hasil temuannya untuk saat ini bisa dibuat dari sampah yang terdiri atas daun, serbuk kayu gergaji, dan sekam padi. Sampah tersebut dikeringkan lebih dulu, lalu dibakar. ’’Pembakaran pun tidak sembarangan, jangan sampai menjadi abu,’’ jelasnya.
Sampah itu bisa dibakar di dalam tong besi bekas cat. Caranya, sampah dimasukkan ke tong setinggi 10 sentimeter, lalu dibakar. Namun, apinya tidak sampai besar. Setelah itu, sampah dedaunan dimasukkan lagi di atas sampah yang dibakar, lantas permukaan tong ditutup selama 2–3 jam. Sampai akhirnya, sampah menjadi arang.
Suratno menuturkan, arang yang dihasilkan dari pembakaran itu diperhalus. Caranya, bisa ditumbuk atau langsung disaring. Sisa hasil saringan pun bisa ditumbuk lagi hingga halus. Nah, arang yang sudah halus tersebut kemudian dicampur dengan tepung kanji sebagai perekat. ’’Campurannya jangan sampai terlalu basah dan tidak boleh terlalu kering,’’ katanya sambil menujukkan hasil campuran arang dan kanji itu.
Setelah itu, arang tersebut baru dipadatkan dengan cetakan. Nah, hasilnya berupa arang batangan yang bisa digunakan untuk memasak di rumah. Antara lain, membakar sate, jagung, dan ikan. Arang itu juga bisa digunakan untuk memasak air. ’’Arang briket kan lumayan untuk memasak agar tidak pakai elpiji terus yang lumayan mahal,’’ ujar Yuda Aditia, warga Babatan Pilang yang merupakan peserta pelatihan tersebut.
Kasubbag Pemberdayaan Masyarakat DKRTH Surabaya Joelianto Mardias Putra mengungkapkan, masyarakat harus mempelajari cara pembuatan arang briket hingga mahir. Sebab, energi alternatif tersebut bisa membantu mengurangi biaya rumah tangga. Yang paling penting, arang itu bisa mengurangi sampah di masyarakat. ’’Daun di pekarangan atau jalan kan bisa kita kumpulkan, bakar, dan buat arang. Kan gratis. Lingkungan jadi bersih. Itulah yang disebut warga kota yang cerdas. Memanfaatkan sampah jadi bahan berdaya guna,” ucapnya.
Bahan
Daun kering Serbuk kayu gergaji Sekam padi
Cara Membuat
Sampah dikeringkan.
Masukkan sampah ke tong alumunium.
Bakar sampah, tapi jaga api jangan membesar.
Setelah itu, masukkan lagi sampah tambahan.
Tutup tong sampai 3 jam.
Pembakaran selesai setelah sampah menjadi arang.
Arang kemudian dihaluskan.
Campur serbuk halus arang dengan tepung kanji sebagai perekat.
Cek campuran jangan sampai terlalu basah, juga tidak terlalu kering.
Setelah tercampur, cetak arang dan biarkan sampai kering betul.