Jawa Pos

Tiap Rumah Punya Wastafel Umum

-

GRESIK, Jawa Pos – Kreativita­s para peserta program Gresik Bisa 2019 benar-benar luar biasa. Sebab, mereka bisa mengolabor­asikan upaya penataan lingkungan dengan perkembang­an zaman yang semakin modern.

Hal itu terlihat dari lanjutan fase penilaian peserta Gresik Bisa 2019. Kemarin tim penilai berkelilin­g ke empat kawasan permukiman di dua kecamatan, yakni Manyar dan Dukun. Dalam penilaian itu, berbagai inovasi dibuat kampung-kampung peserta event yang diadakan Pemkab Gresik dan Jawa Pos itu.

Misalnya, yang dilakukan warga RT 5, RW 2, Desa Manyarsido­rukun, Manyar. Desa itu dijuluki ’’Kampung Segoro’’ yang merupakan singkatan dari Seneng Gotong Royong. Singkatan tersebut tidak lepas dari tingginya partisipas­i warga dalam menata lingkungan. Berbagai upaya di sektor penataan lingkungan dilakukan kampung itu.

Bukan hanya itu, warga juga punya produk unggulan yang kini terkoneksi dengan pasar digital. ’’Inovasi ini dilakukan warga secara bersama-sama,’’ kata RT setempat, Achmad Syafii.

Tampilan RT 8, RW 2, Desa Manyarsido­rukun juga tidak kalah menarik. Begitu masuk ke kampung tersebut, tim penilai disuguhi wastafel permanen lengkap di setiap rumah warga. Airnya pun lancar tanpa pernah mati. ’’Karena warga menggunaka­n keran permanen,’’ kata Ketua RT Ahmad Mubarok.

Sementara itu, RT 7, RW 2, Desa Sukomulyo punya keunggulan berupa sentra daur ulang. Karena itu, kawasan permukiman tersebut punya julukan Kampung ’’Dalang’’ alias daur ulang. ’’Kami banyak mendapat support dari perusahaan di sekitar lingkungan kami,’’ kata Ketua RT Sugiono.

 ?? GALIH/JAWA POS ?? SEMANGAT TINGGI: Warga RT 7, RW 2, Desa Sukomulyo memamerkan beragam produk hasil olahannya kepada tim juri. Kampung ini masuk kategori rintisan dalam Gresik Bisa 2019.
GALIH/JAWA POS SEMANGAT TINGGI: Warga RT 7, RW 2, Desa Sukomulyo memamerkan beragam produk hasil olahannya kepada tim juri. Kampung ini masuk kategori rintisan dalam Gresik Bisa 2019.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia