Macet gara-gara FR Jadi Tempat Parkir
SURABAYA, Jawa Pos – Sudah empat bulan Jalan Raya Greges, Kelurahan Tambak Sarioso, ambles. Hingga kemarin (2/11), kerusakan di depan pergudangan nomor 61 itu belum ditangani secara maksimal. Ada akses selebar 2 meter yang berpotensi membuat pengendara terperosok.
Gara-gara perbaikan yang terkesan lambat, banyak pengendara yang uring-uringan. Situasi tersebut bisa diamati di lokasi kerusakan. Banyak pengendara roda dua yang mengumpat setelah
kejeglong. Mereka kaget melihat perbedaan tinggi jalan dan tidak siap mengerem mendadak.
Pengalaman tersebut dialami Munawar, warga Ketintang. Dia trauma karena pernah kejeglong. Lelaki yang bekerja di kawasan pergudangan Jalan Osowilangun itu menuturkan selalu berhatihati saat melewati jalan rusak.
’’Bokongku masih sakit. Memang harus ngalah jika tidak mau disambar truk dari belakang,’’ kata Munawar.
Saat ditemui kemarin (2/11), dia berharap jalan raya itu segera diperbaiki. Sebab, akses transportasi diprediksi lebih membahayakan saat musim hujan. Kondisi tersebut membuatnya waswas. ’’Jalannya akan semakin licin. Pengendara rawan terperosok jika jalan tertutup air,’’ ucap Munawar.
Kanitlaka Satlantas Polres Pelabuhan Tanjung Perak Ipda Dodik Eko Susanto ikut prihatin melihat kerusakan yang terkesan melebar. Menurut dia, polisi terus aktif memantau lalu lintas di sekitar jalan rusak. Ada petugas yang berjaga saat pagi dan sore. ’’Kerusakan jalan juga rawan macet. Jadi perlu diawasi,’’ ucapnya. Dia menegaskan, polisi terus mendorong percepatan. Korps Bhayangkara tidak bosan menanyakan waktu perbaikan ke Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII Surabaya.
Manajer Senior Pemeliharaan Operasi PDAM Surya Sembada Kota Surabaya Nanang Widyatmoko menegaskan bahwa perbaikan segera dilakukan. PDAM sudah berkonsultasi dengan tim
JIKA dibedah, ternyata banyak problem yang melatarbelakangi kemacetan di Jalan Margomulyo, Asemrowo. Selain karena putar balik, macet terjadi gara-gara frontage road (FR) tak berfungsi secara maksimal. FR menjadi tempat parkir truk trailer sebelum masuk pergudangan.
Keberadaan parkir liar tersebut sangat disayangkan. Sesuai dengan regulasi, fungsi FR sama dengan jalan umum. Pembangunannya ahli dari ITS untuk menangani masalah tersebut. ’’Ini masih menunggu hasil uji struktur tanah,’’ paparnya.
Menurut dia, mengkaji kondisi tanah di titik kerusakan dan sekitarnya sangat penting. Sebab, hasil tersebut menjadi landasan utama perbaikan. ’’Kami ingin pengerjaan maksimal. Tidak asalasalan, lalu ambles lagi,’’ tegasnya.
Dia membeberkan bahwa ada
diperlukan untuk memperlancar arus lalu lintas dan mencegah kecelakaan saat perpindahan jalur.
Keberadaan parkir liar masih tampak hingga kemarin (2/11). Banyak truk besar yang berhenti di sepanjang FR. Yang memprihatinkan lagi, ada yang nekat berhenti tepat di pintu masuk FR.
Kasatgas Linmas Kelurahan Tambak Sarioso Subekan membenarkan adanya keluhan sejumlah tahap yang akan dilakukan untuk perbaikan. Tidak bisa langsung dikeruk, diuruk, dan diaspal. Perbaikan harus didahului pemasangan tiang penyangga dari beton. Tujuannya, mencegah longsor akibat erosi air sungai.
Lantas, perlukah adanya penggantian tiang listrik di titik jalan rusak? Nanang menyebut tiang tidak perlu diganti. Sebab, kondisinya warga mengenai parkir liar di FR Margomulyo. Dia menyebutkan bahwa hal itu berlangsung lama. ’’Kami sudah sering menegur para sopir. Kenyataannya, mereka masih bandel,’’ katanya.
Dia menjelaskan, parkir liar tidak hanya menghambat arus lalu lintas. Truk mangkal juga menimbulkan pengendara celaka. Beberapa waktu lalu, ada pemotor yang terluka setelah menabrak truk parkir. masih kuat. ’’Nanti itu (tiang, Red) cukup ditata dan diluruskan. Tidak ada yang patah,’’ katanya.
Sebelumnya, jalur utara Surabaya ruas Greges–Osowilangun ambles sepanjang 35 meter pada pertengahan Juli lalu. Kerusakan berdampak pada banyak hal. Selain kendaraan terperosok, jalan ambles mengakibatkan kemacetan di wilayah utara Surabaya.
Kasi Pengawasan dan Pengendalian Lalu Lintas Dishub Surabaya Sandi Ismawan menegaskan, kendaraan yang berhenti di FR sama sekali tak dibenarkan. Sebab, lokasi itu bukan area parkir. ’’Sudah ada rambunya jelas. Tidak boleh parkir di FR,’’ katanya. Pihaknya sering menertibkan sopir truk yang mokong. Tidak hanya diderek, banyak pengemudi yang ditilang karena melanggar aturan parkir.