Jawa Pos

Sempat Tegang Jelang Kongres

-

SUASANA menjelang kongres kemarin sempat panas. Mochamad Iriawan dan Vijaya Fitriyasa nyaris adu fisik. Itu merupakan imbas dilaporkan­nya Vijaya atas tuduhan pencemaran nama baik kepada Iriawan. Keduanya hampir saja ’’adu jotos’’ di hadapan awak media.

Awalnya, Vijaya yang datang lebih dulu dicegat beberapa awak media. Vijaya dimintai komentar soal koalisi dengan sembilan caketum PSSI lainnya. Iwan Bule –sapaan Iriawan– tiba beberapa menit kemudian untuk melakukan registrasi.

Saat Iwan tiba, awak media mendatangi pria yang terpilih sebagai ketua umum PSSI tersebut. Interview pun dilakukan. Sekretaris umum Lemhanas itu pun dengan ramah menjawab pertanyaan awak media.

Nah, saat interview, Vijaya masuk di sela-sela wartawan. ’’Ini kebetulan ada Pak Iwan. Saya mau meluruskan yang terjadi kemarin,’’ ucap pemegang saham terbesar Persis Solo tersebut sambil menepuk bagian badan Iwan Bule.

Iwan Bule yang kaget merespons dengan negatif. Wajahnya langsung memerah menahan emosi. ’’Saya bicara dulu. Bentar, saya bicara dulu,’’ kata Iwan. Anak buah Iwan Bule yang ada di belakang langsung menarik tubuh Vijaya agar menjauh. ’’Saya lagi bicara, kamu main sela-sela saja,’’ lanjut Iwan Bule sambil melihat Vijaya yang didorong menjauh oleh anak buahnya.

Insiden tersebut membuat Iwan kesal saat menjawab pertanyaan awak media. Terutama ketika disodori pertanyaan soal tuduhan ’’operasi senyap’’ kepada para voters untuk memenangka­nnya. ’’Masalah itu tanya sama dia (Vijaya),’’ semburnya sambil berlalu meninggalk­an wartawan.

Insiden itu sempat membuat panas suasana sebelum kongres. Pihak keamanan yang awalnya fokus mengamanka­n ruang kongres langsung bergeser untuk mengamanka­n lokasi registrasi voters dan caketum PSSI. Beberapa pria bertubuh besar segera membuat barikade di lokasi registrasi.

Vijaya pun terlihat kecewa. Kepada Jawa Pos, dia menyatakan hanya ingin memperjela­s maksud perkataann­ya dalam sebuah acara di salah satu televisi swasta. ’’Padahal, saya ingin memperjela­s. Saya ingin minta maaf secara terbuka juga,’’ papar Vijaya. ’’Tapi sayang, beliau menganggap saya ingin melakukan konfrontas­i, padahal tidak,’’ tandas pria yang juga menjadi pengusaha persewaan kapal tanker itu. ’’Kalau memang saya dianggap mencemarka­n nama baik, saya minta maaf. Saya itu sayang sama beliau (Iwan, Red). Tidak ingin beliau tergoda kartel lama. Itu saja,’’ terangnya.

 ?? CHANDRA SATWIKA/JAWA POS ?? NYARIS BENTROK: Mochamad Iriawan (kanan) dan Vijaya Fitriyasa (kiri) duduk satu deret saat kongres kemarin.
CHANDRA SATWIKA/JAWA POS NYARIS BENTROK: Mochamad Iriawan (kanan) dan Vijaya Fitriyasa (kiri) duduk satu deret saat kongres kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia