Ketika Hasrat Mulai Tergerus
DIJON, Jawa Pos – Kekalahan 1-2 Paris Saint-Germain (PSG) oleh Dijon kemarin (2/11) memang tidak signifikan di klasemen sementara Ligue 1. PSG yang memainkan pertandingan ke-12 masih unggul 8 poin (2719) atas peringkat kedua Nantes dengan 11 pertandingan. Les Parisiens masih favorit memenangi gelar Ligue 1 ketujuh dalam delapan musim terakhir.
Namun, bukan kans juara PSG yang disorot. Melainkan effort Marquinhos dkk yang anginanginan musim ini. Bagaimana tidak, sebelum laga di Stade Gaston Gerard kemarin, Dijon adalah penghuni dasar klasemen dengan 9 poin.
Entraineur PSG Thomas Tuchel pun menurunkan skuad terbaik. Trisula utama Angel Di MariaMauro Icardi-Kylian Mbappe bermain penuh 2 x 45 menit. PSG juga bermain dengan empat pemain depan ketika Edinson Cavani masuk pada menit ke-72 untuk menggantikan Leandro Paredes. Praktis, hanya bintang Brasil Neymar Jr yang absen karena menjalani recovery hamstring kiri sejak tiga pekan lalu.
Melihat komposisi pemain tersebut, tentu bukan alasan PSG menyimpan tenaga untuk
matchday keempat fase grup Liga Champions kontra Club Brugge (7/11).
Tim tamu sempat membuat sinyal bakal berpesta di Gaston Gerard ketika Mbappe memberikan keunggulan 1-0 pada menit ke-19. Tapi, dua gol dari striker tuan rumah, masing-masing Mounir Chouiar sebelum turun minum dan Jhonder Cadiz (47’), mengubah hasil akhir.
’’Kami kurang berkomitmen (untuk memenangi pertandingan, Red). Ini hasil yang buruk bagi kami, meski hal seperti ini lumrah terjadi di sepak bola,’’ ucap Marquinhos yang didapuk sebagai kapten PSG seiring cedera yang dialami kompatriotnya asal Brasil, Thiago Silva, kepada
Le Parisien.
Kekalahan oleh Dijon adalah yang ketiga bagi PSG di Ligue 1 musim ini. Sejak dimiliki Qatar Sports Investments (QSI) pada 2011, belum pernah Les Parisiens menelan kekalahan dengan jumlah sebanyak itu dalam 12 journee awal. Dan, kekalahan oleh Dijon bukan yang pertama bagi PSG musim ini setelah unggul terlebih dulu. Saat melawan Stade Rennais pada journee kedua, alur kekalahan PSG juga mirip. Cavani membawa PSG unggul pada menit ke-36 sebelum striker Rennais M’Baye Niang menyamakan kedudukan menjelang turun minum dan dipungkasi gol gelandang Romain Del Castillo (48’).
Inkonsistensi PSG di Ligue 1 tidak menular di Liga Champions yang menjadi target prioritas. Marquinhos cs saat ini bertengger di puncak klasemen sementara grup A dengan poin sempurna dari tiga matchday. Gawang Keylor Navas juga belum pernah kebobolan. Bahkan, PSG bisa menyegel satu tiket ke fase knockout jika bisa mengalahkan Brugge. Itu juga dengan catatan Real Madrid menang atas Galatasaray di Estadio Santiago Bernabeu pada saat bersamaan. ’’Kami memperlakukan setiap pertandingan dengan cara yang sama. Baik di Liga Champions maupun laga di ajang domestik,’’ kata Tuchel di laman resmi klub.