Hujan Lebat, Perbatasan Desa Longsor
BANYUWANGI, Jawa Pos – Hujan deras mengguyur Kota Banyuwangi tadi malam (3/11). Jalanan kota yang semula kering berubah menjadi basah. Warga pun senang karena cukup lama menanti hujan.
Sehari sebelumnya, hujan juga mengguyur Rogojampi, Kabat, dan Licin. Karena hujan deras saat malam tersebut, sebagian wilayah Licin terjadi longsor. Tepatnya di jalan tembusan perbatasan Desa Banjar dan Segobang.
Longsor yang terjadi di pinggir jalan tersebut mengakibatkan salah satu tiang lampu penerang jalan umum (LPJU) roboh hingga menutupi jalan. Kendaraan roda empat tidak bisa lewat. Tim BPBD yang baru selesai melakukan operasi tanggap bencana di Ijen langsung meluncur ke lokasi malam itu. Mereka berupaya meminggirkan material tanah longsoran dan tiang LPJU yang menutupi jalan. Aliran listrik sempat padam sehingga menyulitkan proses evakuasi.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi Fajar Suasana melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik Eka Muharram menyatakan, kejadian tersebut adalah imbas hujan deras yang melanda sebagian besar wilayah Licin.
Berkurangnya lokasi penahan air mengakibatkan terjadinya longsor. ’’Kawasan Ijen dan wilayah Licin sudah diguyur hujan. Kami khawatir, hujan tersebut bisa memicu longsor lagi,’’ ujarnya.
Dampak kebakaran yang menghanguskan lebih dari 1.000 hektare kawasan hutan akan berdampak kepada aliran air hujan. Sebab, area penahan air hujan tidak seperti biasa. Ditambah, banyak hulu sungai kecamatan di sekitar Ijen. Misalnya, Kalipuro, Giri, Glagah, Licin, dan Banyuwangi Kota. ’’Ini yang harus kami antisipasi, tidak hanya longsor, tapi juga berpotensi menimbulkan banjir bandang,’’ ujarnya.
Pihaknya dalam waktu dekat membahas masalah mitigasi bencana tersebut dengan instansi teknis terkait. Misalnya, dinas PU bina marga, PU pengairan, Perhutani, dan BKSDA. ’’Ada prioritas khusus untuk mitigasi itu karena berpotensi terhadap bencana yang lebih besar,’’ tuturnya.
Sementara itu, masyarakat diimbau untuk mewaspadai bahaya banjir, khususnya di kawasan aliran sungai Badeng. Pada Mei 2011, banjir bandang menerjang kawasan tersebut. Kerusakan paling parah terjadi di sekitar Jembatan Garit, Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh.
Eka Muharram menuturkan, saat ini pihaknya belum melakukan pemeriksaan kondisi titik banjir. Termasuk kawasan hulu sungai Badeng atau di kawasan Gunung Pendil yang bisa dilalui dari Desa Sumberarum.