Jawa Pos

Obesitas Pengaruhi Keberhasil­an Bayi Tabung

-

PASANGAN suami istri yang belum mempunyai buah hati akan mengusahak­an cara untuk bisa memilikiny­a. Ahli obstetri dan ginekologi Prince Court Medical Center, Kuala Lumpur, Malaysia, Dr K.K. Iswaran menyaranka­n pasangan agar cepat mengambil tindakan setelah setahun belum juga memiliki momongan.

’’Karena tingkat kesuksesan­nya pasti akan berkurang kalau usianya sudah 30 tahun ke atas,’’ katanya ketika ditemui Jawa Pos dalam kunjungan program Malaysia Healthcare Internatio­nal Media Familiaris­ation Visit 2019 pada Jumat (1/11).

Iswaran menyebutka­n, metode yang bisa dipilih adalah in vitro fertilizat­ion (IVF) atau bayi tabung. Cara itu bisa dilakukan jika pasangan suami istri mempunyai masalah kesuburan. Metode tersebut mempertemu­kan sel telur dan sel sperma dalam tabung dan dimasukkan dalam rahim.

Selain faktor usia, ada beberapa hal yang memengaruh­i kesuksesan program bayi tabung. Salah satunya, obesitas. Iswaran menjelaska­n, faktor itu ditemukan pada 20 persen pasiennya. ’’Pasien yang punya obesitas harus menempuh beberapa prosedur untuk menurunkan berat

Laporan

HANAA SEPTIANA

Kuala Lumpur, Malaysia

badannya lebih dulu,’’ ucapnya.

Setidaknya, berat badan harus diturunkan hingga 10 persen. Beberapa cara yang disarankan, antara lain, diet dan olahraga. Ada baiknya, pasangan memiliki ahli gizi pribadi yang bisa memonitor asupan gizi saat diet. ’’Mereka akan memilihkan diet dan latihan yang cocok untuk kondisi masing-masing,’’ tutur Iswaran.

Jika telah berhasil menurunkan berat badan sekitar 10 persen, tingkat kesuksesan program bayi tabung akan meningkat 50 persen. Berbeda halnya dengan obesitas yang tergolong parah atau morbid obesity.

Kondisi itu akan terjadi jika berat badan seseorang 45 kilogram di atas berat badan idealnya atau memiliki indeks massa tubuh di atas 35 sampai 40. Biasanya, obesitas tersebut mengakibat­kan penyakit seperti diabetes melitus, tekanan darah tinggi, dan lainnya.

Jika mengalami kondisi seperti itu, Iswaran menyaranka­n pasangan agar melakukan bedah bariatrik atau operasi penurunan berat badan. ’’Setelah itu, baru bisa melakukan prosedur bayi tabung,’’ paparnya.

Tingkat keberhasil­an melakukan IVF pada pasien di PCMC Kuala Lumpur mencapai 53 persen. Namun, jika tidak berhasil, pasien dapat mencoba kembali dengan jeda waktu sekitar sebulan. ’’Dengan catatan, pasien tidak mengidap komplikasi pada prosedur sebelumnya,’’ tandas Iswaran.

 ?? HANAA SEPTIANA/JAWA POS ?? IVF PROCEDURE ROOM: Ruang untuk pasien yang akan menjalani program bayi tabung di Prince Court Medical Center, Kuala Lumpur, Malaysia.
HANAA SEPTIANA/JAWA POS IVF PROCEDURE ROOM: Ruang untuk pasien yang akan menjalani program bayi tabung di Prince Court Medical Center, Kuala Lumpur, Malaysia.
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia