Selesaikan Jembatan Joyoboyo dalam 420 Hari
SURABAYA, Jawa Pos – Pembangunan Jembatan Joyoboyo dipertanyakan Komisi C DPRD Surabaya. Proyek multiyear itu seharusnya dikerjakan tahun ini dan selesai tahun depan. Namun, hingga memasuki awal November, proyek tersebut tak kunjung dimulai.
”Aku ngerti karena rumahku di sana,” ujar Sekretaris Komisi C DPRD Surabaya Agoeng Prasodjo dalam pembahasan RAPBD 2020 bersama Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Surabaya. Agoeng belum melihat ada progres pengerjaan sama sekali. Padahal, anggaran proyek itu disepakati sejak 2018 lalu. Agoeng khawatir proyek tersebut tak terealisai
J
Apalagi, saat ini memasuki musim penghujan. Pengerjaan tiang pancang pun belum dilakukan sampai sekarang.
Namun, Kepala DPUBMP Surabaya Erna Purnawati meminta Agoeng tak khawatir. Sebab, itu proyek besar bernilai Rp 65 miliar. Perjanjian kontraknya masih diperiksa ahli hukum. Prosesnya juga menunggu progres pendetailan rencana kerja.
”Baru setelah itu kami berikan uang muka,” ujarnya.
Bulan ini, proses kontrak mulai berjalan. Namun, pengerjaan fisik baru bisa dilakukan bulan depan. Sebab, kontraktor harus memesan materiil proyek. Pemesanan paling tidak membutuhkan waktu sebulan.
Proyek ditarget tuntas dalam jangka waktu 420 hari. Desember 2020 harus tuntas. Lalu, bagaimana jika tidak selesai tepat waktu? Erna masih yakin bisa dikerjakan sesuai target. Kalaupun meleset dari prediksi, akan dicari tahu siapa yang membuat molor.
Jika memang terjadi kesalahan pada kontraktor, ada mekanisme hukuman berupa blacklist. Namun, jika kesalahan terjadi karena faktor lain, misalnya faktor alam, ada kompensasi yang diberikan. ”Makanya Pak Agoeng ayo samasama diawasi biar tepat waktu 420 hari,” lanjut Erna.