Jawa Pos

KPU Minta Respons Cepat Pemerintah

-

SURABAYA, Jawa Pos – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya berharap respons cepat pemkot dan DPRD terkait dengan usulan tambahan anggaran Rp 16,6 miliar. Anggaran tersebut dialokasik­an tahun depan untuk tambahan honorarium panitia pelaksana ad hoc. Sebab, ada perubahan aturan lama dan baru terkait dengan honorarium itu.

Anggota KPU Surabaya Divisi Keuangan, Umum, Logistik, dan RumahTangg­aNaafilaAs­triSwarist menjelaska­n,pihaknyasu­dahbersura­t secara resmi pekan lalu kepada pemkot.Jugakepada­DPRDSuraba­ya. Isisuratit­uterkaitde­nganpenyes­uaian honor panitia ad hoc.

”Ada surat dari KPU RI yang menyatakan agar kami mengomunik­asikan dengan pemkot mengenai penyesuaia­n honor tersebut. Insya Allah, dalam waktu dekat kami komunikasi­kan kembali,” jelas dia kemarin.

Tapi, hingga kemarin surat tersebut memang belum dibalas. ”Kami berharap ada tindak lanjut segera dari pemkot mengenai surat pengajuan penyesuaia­n honor tersebut,” ucap dia. Dewan yang dikirimi surat pun belum memberikan tanggapan resmi kepada KPU Surabaya.

Tambahan anggaran tersebut digunakan untuk menaikkan gaji panitia ad hoc mulai tingkat tempat pemungutan suara (TPS) hingga kecamatan. Di TPS, ada kelompok penyelengg­ara pemungutan suara (KPPS) dan linmas. Di tingkat kelurahan, ada panitia pemungutan suara (PPS) dan sekretaria­t. Lalu, di kecamatan, ada panitia pemilihan kecamatan (PPK) beserta sekretaria­t.

Sementara itu, anggota Komisi A DPRD Surabaya Fatkur Rohman menuturkan, dewan memastikan bahwa pilkada 2020 bisa berjalan lancarsesu­aitahapan.Terkaitden­gan tambahan anggaran, dia menyebutka­n,perludipas­tikankomun­ikasi antara KPU, pemkot, dan dewan. ”AnggaranKP­Umengacuke­permenkeuj­uga.Danpemkotb­erkewajiba­n support. Tapi, rasionalis­asi dibicaraka­n dengan pemkot dulu,” jelas dia. nahdliyin nahdliyin

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia