Relokasi Penghuni Bangli ke Flat Romokalisari
Gunakan Lahan untuk Kebun Anggrek
SURABAYA, Jawa Pos – Pemkot kembali melanjutkan pembongkaran bangunan liar (bangli) di Sememi Jaya kemarin. Area lahan yang dipenuhi bangli itu akan digunakan untuk pembangunan kebun anggrek. Para penghuni bangli mulai direlokasi menuju Flat (Rumah Susun) Romokalisari. Sesuai dengan rencana, hanya warga ber-KTP Surabaya yang ikut dalam daftar.
Petugas gabungan satpol PP kota dan kecamatan mendatangi lokasi bangli sejak pagi. Beberapa penghuni yang meminta bantuan pemindahan barang turut dilayani petugas. Setelah pemindahan warga tuntas, bangunan langsung dibongkar dengan menggunakan alat berat.
Kasi Pengelola Rumah Susun Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah (DPBT) Surabaya Ismed Jumeidi menyatakan, penghuni bangli terdampak pembangunan kebun anggrek sudah mendapat sosialisasi untuk pindah ke flat. Mayoritas menyetujui penawaran pemkot itu. ’’Tidak serta-merta penghuni itu harus pergi. Pemkot tetap memikirkan warganya juga,’’ katanya.
Selama ini, sejumlah penghuni bangli yang merupakan warga Surabaya menempati hunian Flat Romokalisari. Terutama imbas dari penertiban tahap pertama. Dalam seminggu mendatang, penghuni bangli yang ditertibkan sesi kedua juga bisa segera tinggal di flat tersebut.
Camat Benowo Muslich Hariadi mengatakan, total bangli yang sudah ditertibkan sekitar 80 unit. Untuk tahap kedua, ada sekitar 41 unit. Sejatinya, ada dua flat yang tersedia di wilayah Kecamatan Benowo. Selain Flat Romokalisari, ada Flat Bandarejo. Namun, kuota flat terakhir penuh.
Sementara itu, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Surabaya terus melanjutkan pembangunan kebun anggrek dan taman. Kabid Pertanian Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Surabaya Rahmad Kodariawan menuturkan, area lahan seluas 1,5 hektare itu masuk pembangunan taman anggrek.