Bisa Umrah berkat Produk Daur Ulang
GRESIK, Jawa Pos – Konsep penataan lingkungan yang diusung para peserta event Gresik BISA (bersih, indah, sejuk, dan asri) 2019 begitu variatif dan kreatif. Penilaian itu juga tampak dari lanjutan tahap penjurian. Kemarin (4/11) tim penilai mendatangi sembilan kawasan permukiman dan tiga sekolah.
Salah satu inovasi menarik adalah kreativitas warga RT 6, RW 2, Desa Roomo, Kecamatan Manyar. Kampung binaan corporate social responsibility (CSR) PT Smelting tersebut memiliki berbagai program di sektor penataan lingkungan. Salah satunya, penyediaan komposter komunal. ’’Komposter ini digunakan seluruh warga dan ditempatkan di lahan khusus pengolahan sampah rumah tangga,’’ kata Ketua RT Hendi Budianto.
Warga dan pegiat lingkungan di kampung itu juga mempunyai program lain. Yakni, memanfaatkan seluruh lahan kosong di kampung dengan beragam kreasi.
Mulai lapangan olahraga, rumah toga, hingga green house.
Warga RT 3, RW 12, Desa Yosowilangun,
juga tidak mau kalah. Selain sudah menerapkan program penanaman toga di setiap rumah, kampung itu memiliki produk unggulan. ’’Kami memanfaatkan limbah bekas minyak jelantah menjadi sabun,’’ ujar Ketua RT Agus Matori. Produk hasil daur ulang limbah di kampung tersebut sudah membawa banyak manfaat. ’’Bahkan, ada ibu-ibu kader lingkungan yang diberangkatkan umrah dari hasil sampah ini,’’ ungkapnya.
Konsep penataan lingkungan warga RT 1, RW 11, Desa Yosowilangun, juga kreatif. Mereka mengusung program vertical garden dengan dipadu sistem irigasi gravitasi. ’’Setiap layer tanaman dipasangi pipa kecil untuk aliran air sehingga warga tidak perlu repotrepot menyiraminya,’’ tutur Ketua RT Subakir.