Persiapkan Pameran Perdana Bareng Senior
SURABAYA, Jawa Pos – Masih berusia 16 tahun, Zeta Ranniry Abidin berhasil mendapat kesempatan mengadakan pameran bareng dengan senimanseniman senior yang sudah berpameran di mana-mana. Pada 21 November–19 Desember, dia mendapatkan
golden ticket untuk memamerkan lukisannya di Kandang MJK (Malam Jumat Kliwon) Jogjakarta.
Pameran tersebut mengangkat judul Bunga Api. Dalam pameran yang diadakan komunitas MJK itu, semua pelukis yang berjumlah 16 orang tersebut berjenis kelamin perempuan. Kemarin (4/11) saat ditemui di studionya, Zeta sedang finishing lukisan sebelum dikirim Rabu (6/11). Dia mengaku senang, tapi sempat ragu. ”Soalnya, aku yang paling kecil. Yang lain itu
bener-bener udah senior. Sampai ada yang udah go international juga,” sambungnya.
Bahkan, sang ayah, Abidin, sempat menolak tawaran tersebut. Sebab, menurut dia, hal itu juga menjadi pertaruhan. Lukisan yang dihasilkan anaknya harus benar-benar bagus dan enggak ada yang salah. Berbeda halnya jika yang sedang pameran adalah anak-anak yang juga masih belajar melukis. ”Kata ketuanya, setelah berdiskusi, saya dianggap sudah mumpuni. Terus, biar ada regenerasi juga,” cerita siswi SMA Santa Maria Surabaya itu.
Untuk pameran tersebut, dia menyiapkan dua lukisan. Dibutuhkan sekitar dua minggu untuk menyelesaikan lukisan itu lantaran dia juga sibuk sekolah. ”Nah, karena ini pameran bareng sama yang udah senior, aku bikinnya bener-bener harus bisa nunjukkin kalau aku bisa banyak teknik,” jelasnya.
Perempuan kelahiran Surabaya, 18 September 2003, itu menggabungkan berbagai teknik. Mulai hiperealis, impresionis, hingga abstrak. ”Aku sendiri lebih fokus ke realis dan ekspresionis. Detail-detail kayak ada gold di wajah perempuannya juga aku tambahin. Mau kasih tahu kalau warna gold ini juga bisa dibuat dari cat,” tuturnya.
Dalam menyelesaikan lukisannya, dia dimentori sang ayah yang juga seorang kurator lukisan. ”Ayah juga beberapa kali tanya ke temen-temennya buat ngasih masukan di lukisanku,” sambungnya.