Proyek Mandek karena Box Culvert
SIDOARJO, Jawa Pos - Protes bermunculan. Kebiasaan menggarap proyek pada akhir tahun meresahkan warga. Polusi, macet, bising, sampai ancaman keamanan. Kontraktor beralasan menunggu material. Proyek berhenti.
Contohnya, proyek pemeliharaan jalan di Dusun Beciro, Desa Jumputrejo, Sukodono. Akhir Oktober proyek baru dimulai. Pemkab membenahi saluran air dan mengaspal jalan. Sebab, setiap tahun, jalan desa itu tergenang air.
Lebih-lebih, pekerja juga menggarap proyek sampai dini hari. Pukul 00.00 hingga 03.00. ”Warga tidak bisa tidur,” ucap Agung, seorang warga, kemarin (5/11). Kontraktor menolak saat diminta bekerja mulai pagi hingga sore. Alasannya, pengguna jalan sedang ramai.
Warga, kata Agung, semakin kesal. Sebab, sejak empat hari lalu, proyek jalan itu berhenti total. Alat berat ditarik dari lokasi. Jalan dibiarkan berdebu dan tidak rata. Apa alasannya? Kontraktor berkilah sedang menunggu material untuk proyek. ”Box culvert kurang,’’ ucapnya.
Keluhan senada disampaikan warga di kawasan Jalan Gajah Mada, Jarwati. Sudah seminggu lebih pengerjaan drainase mandek. Petugas pemasang box culvert libur. Akibatnya, Jarwati terpaksa memarkir dua mobilnya di pinggir jalan. Sebab, akses menuju garasi terpotong galian.
”Setiap hari kami tidak tenang karena kendaraan parkir di luar rumah,’’ papar perempuan asal Ngawi itu.
Kabid Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (DPUBMSDA) Judi Tetrahastoto juga mengaku resah. Sebab, proyek tak kunjung selesai. Padahal, batas waktu pembangunan tinggal dua bulan lagi.
Menurut Judi, pembangunan jalan dan saluran air itu mandek karena ketersediaan material. Kontraktor masih menunggu pengiriman box culvert. Judi berharap seluruhnya selesai sesuai kontrak. Batas akhirnya 31 Desember. ’’Mudah-mudahan selesai,’’ tuturnya.