Potensi 5.200 Km Tol Baru
JAKARTA, Jawa Pos – Di periode pertama kepemimpinannya, total panjang jalan tol di Indonesia sudah meningkat dua kali lipat dibanding ketika pertama dibangun pada 1978. Nah, memasuki masa kepemimpinan kedua, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan panjang jalan tol di tanah air bisa meningkat hingga 4.500–5.000 kilometer.
Jokowi mengatakan, hingga 2014, Indonesia baru memiliki 780 kilometer saja. Barulah pada akhir 2019, jumlahnya meningkat dua kali lipat. ”Akhir 2019 ini kita akan memiliki kurang lebih berapa, Pak Menteri? (Sepanjang, Red) 1.500 kilometer jalan tol,” ujarnya di JIExpo, Jakarta, kemarin (6/11).
Meski meningkat, Jokowi mengaku belum puas. Untuk itu, pihaknya ingin percepatan pembangunan jalan tol bisa terus dilanjutkan hingga 4.500–5.000 kilometer pada 2024. ”Karena infrastruktur yang mendukung daya saing logistik, perbaiki pemerataan pembangunan,” tuturnya.
Mengenai pembiayaannya, Jokowi mengakui bahwa tidak semua infrastruktur bergantung pada APBN. Tapi perlu dikembangkan melalui creative financing. Di antaranya kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU), pembiayaan investasi non anggaran pemerintah alias PINA, dan public private partnership (PPP). ”Untuk daerah yang IRR (internal rate of return)nya rendah, biar pemerintah yang menangani. Karena biasanya swasta tak mau sentuh,” terangnya.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit menyatakan bahwa target yang ditetapkan presiden bukan sesuatu yang sulit untuk dicapai. Dia memperhitungkan, pada 2020 akan ada sekitar 2.200 kilometer total jalan tol yang telah beroperasi di Indonesia.
Kemudian, Ditjen Bina Marga telah memetakan untuk membangun sekitar 2.500 kilometer lagi. Namun, jumlah tersebut belum memperhitungkan banyaknya jalan tol prakarsa dari berbagai badan usaha yang tertarik untuk berinvestasi. ”Sampai saat ini data masih terus bergerak. Kalau kita hitung, ada potensi bisa sampai 5.200 kilometer jalan tol yang beroperasi di akhir 2024” terangnya.