Jawa Pos

Supaya Buku Tak Lagi Nganggur

-

SURABAYA, Jawa Pos – Teras rumah Anik Widarti di RT 2, RW 8, Kelurahan Medokan Semampir, selalu ramai oleh anak-anak saat sore. Mereka sibuk membaca berbagai macam buku bergambar. Sesekali Anik ikut duduk di tengah mereka. Dia bercerita dari buku favorit anak-anak itu.

Sudah hampir setengah tahun rumah Anik berubah menjadi perpustaka­an mini. Tiap pukul 15.00 anakanak berbondong-bondong ke sana. Bermacam-macam buku cerita kartun menjadi buruan mereka.

Perpustaka­an yang diberi nama Ecolibrary Connected itu merupakan gagasan Anik dan warga. Mereka prihatin dengan kondisi zaman sekarang. Anak-anak lebih sibuk dengan handphone daripada melakukan aktivitas lain. ’’Hal itu memang menjadi perhatian saya. Saya ingin mereka memiliki tempat alternatif untuk belajar,’’ ungkapnya.

Guru SDN Nginden Jangkungan 1 itu memang memiliki cita-cita untuk mendirikan perpustaka­an. Anik menyatakan, anaknya memiliki banyak buku bergambar. Karena sekarang anaknya sudah duduk di bangku SMA, praktis buku tersebut nganggur.

’’Daripada nganggur, saya bikin ini bersama warga yang lain,” ujarnya. Karena sibuk mengajar, dia baru membuka pintu rumahnya pukul 15.00. ’’Hampir tiap hari ada yang datang ke sini. Saat akhir pekan, tambah ramai,” tuturnya.

Berbagai permainan dibuat agar anak-anak tidak bosan. Misalnya, saat mereka selesai membaca buku, ada kuis seputar cerita yang dibaca.

Lantas, anak paling rajin juga mendapat bonus es krim. ’’Tiap 10 kali absen, dapat es krim satu. Spesialnya, es krim tersebut buatan kami sendiri dari bahan daun kelor,” jelasnya.

 ?? ROBERTUS RISKY/JAWA POS ?? BONUS ES KRIM: Anik Widarti (tengah) bercengker­ama dengan anak-anak di rumahnya kemarin.
ROBERTUS RISKY/JAWA POS BONUS ES KRIM: Anik Widarti (tengah) bercengker­ama dengan anak-anak di rumahnya kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia